Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun tipis 0,02% ke level 6.922,60 pada perdagangan Jumat (11/3). Dalam sepekan, IHSG melemah tipis 0,08%. Asing melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler senilai Rp 1,30 triliun sepanjang pekan ini.
Sejumlah sentimen turut mewarnai pergerakan IHSG sepekan. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut, pergerakan IHSG masih cenderung konsolidasi, dipengaruhi oleh faktor eksternal. Efek dari memanasnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina dan rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menjadi perhatian para investor.
Efek perang Rusia dan Ukraina berpengaruh ke harga komoditas dunia seperti komoditas energi dan bahan pangan yang melambung tinggi. “Kenaikan harga komoditas ini tentu juga mempengaruhi pergerakan harga saham emiten-emiten komoditas,” terang Herditya, Jumat (11/3).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,08% Sepekan Hingga Jumat (11/3)
Senada, analis Binartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, sentimen kenaikan harga komoditas sebagai dampak dari perkembangan situasi antara Rusia-Ukraina turut mempengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan. Kenaikan harga komoditas ini berpotensi memicu lonjakan inflasi, sehingga bursa global pun cenderung melemah yang imbasnya juga dirasakan di pasar dalam negeri.
Di samping itu, sentimen hasil positif rilis laporan keuangan sebagian emiten untuk tahun 2021 dan kenaikan saham-saham komoditas memberi angin segar bagi IHSG. Alhasil indeks cenderung terkonsolidasi sepanjang pekan ini.
Pekan depan, Ivan menyebut sejumlah sentimen akan mewarnai pergerakan IHSG. Salah satunya yakni kemungkinan bank sentral berbagai negara terutama The Fed untuk menaikkan suku bunga seiring potensi inflasi yang kian tinggi.
Baca Juga: Tak Bertenaga, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.306 Per Dolar AS Pada Jumat (11/3)
“Selain itu juga potensi kembali menguatnya harga komoditas di tengah situasi yang belum pasti,” terang Ivan, Jumat (11/3). Dia memproyeksikan pada pekan depan support terdekat IHSG berada di level 6.814 dan resistance di level 6.937.
Sementara Herditya mencermati selama sepekan ke depan support IHSG akan berada di level 6.814 dan resistance di 6940. Untuk pekan depan, para pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News