Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah menutup perdagangan pekan ini dengan kinerja kurang memuaskan. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/3), rupiah di pasar spot tercatat melemah 0,49% ke level Rp 14.243 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Setali tiga uang, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga terkoreksi 0,7% ke level Rp 14.267 per dolar AS, Jumat (6/3).
Kendati melemah, dalam sepekan ini, rupiah di pasar spot masih tercatat menguat 0,52% terhadap dolar AS. Sementara di kurs tengah BI, mata uang garuda ini melemah 0,23% sepanjang pekan ini terhadap dolar AS.
Baca Juga: Harga emas spot berada di US$ 1.677,92 per ons troi
Analis Monex Investindo Futures, Akhmad Yudiawan melihat, faktor penggerak rupiah selama sepekan ini masih berasal dari penyebaran virus corona. Sebab dalam sepekan terakhir, kondisi di China memang relatif stabil, namun banyak kasus baru yang muncul di negara lain, termasuk Indonesia.
“Rupiah justru tidak semakin terkoreksi pada pekan ini karena langkah intervensi yang dilakukan BI telah berhasil dan mampu meredamnya. Oleh karena itu rupiah saat ini harganya relatif stabil dan sepekan ini justru masih bisa menguat,” terang Yudi kepada Kontan.co.id, Jumat (6/3).
Kendati begitu, Yudi mengingatkan langkah intervensi perlu diwaspadai karena sifatnya yang hanya sementara. Yudi bilang, setelah efek intervensi mereda, pasar kemudian akan mengikuti fundamental yang utama, yaitu masih terkait wabah corona.
“Oleh sebab itu, pada pekan depan pergerakan rupiah masih bergantung pada perkembangan dan penanganan masalah corona. Namun potensi pelemahan masih ada, selain corona, aksi profit taking juga membayangi rupiah,” imbuh Yudi.
Untuk sepekan ke depan, Yudi memproyeksikan, rupiah masih akan cenderung berada dalam tren negatif. Ia menghitung rupiah akan berada di rentang Rp 13.900- Rp 14.500.
Baca Juga: Rupiah kembali loyo dan ditutup melemah ke Rp 14.243 per dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News