Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) akan fokus mengembangkan produk asuransi untuk gaya hidup. Emiten pendatang baru ini akan mendukung kebutuhan asuransi lebih terintegrasi lewat inovasi teknologi.
PT Asuransi Digital Bersama (ADB) memandang, asuransi berbasis teknologi akan bertumbuh pesat seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan. Perkembangan teknologi akan menciptakan inovasi-inovasi pada produk perlindungan baru yang dapat ditawarkan kepada pelanggan.
ADB menyadari bahwa permintaan akan produk dan layanan asuransi yang ramah pengguna dan didukung oleh teknologi diharapkan juga meningkat. Hal itu seiring dengan perkembangan teknologi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Yakin Insurtech Tumbuh Positif, Simak Strategi Asuransi Digital Bersama (YOII)
Lewat inovasi teknologi, YOII bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk asuransi dengan mengembangkan produk yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat. Seperti produk asuransi perjalanan untuk memenuhi hobi perjalanan jauh (travelling), begitu pula untuk produk asuransi kendaraan bermotor dan asuransi mikro lainnya.
Direktur Keuangan PT Asuransi Digital Bersama Tbk, Randy Tandra menyampaikan, YOII akan fokus mengembangkan produk-produk asuransi sesuai dengan gaya hidup masyarakat. Terutama produk asuransi perjalanan yang telah menjadi penopang bisnis perusahaan dengan kontribusi 60% terhadap total premi.
"Fokus utama kami adalah ke depannya adalah asuransi perjalanan karena kami melihat dari transaksi tahun lalu produk ini lumayan," ungkap Randy Tandra dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1).
YOII menilai, Asuransi Aneka yang mencakup asuransi perjalanan memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Terlebih, fleksibilitasnya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan perlindungan yang spesifik di tengah perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin kompleks dan kebutuhan akan perlindungan.
Seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat urban, berbagai jenis produk asuransi aneka seperti asuransi perjalanan, asuransi keterlambatan pesawat, asuransi pembayaran tagihan, asuransi hewan peliharaan dan sebagainya, menawarkan solusi untuk kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Pertumbuhan pasar asuransi aneka didorong oleh berbagai faktor di antaranya meningkatnya digitalisasi, penetrasi teknologi, urbanisasi, dan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan yang menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
Baca Juga: Asuransi Umum Optimistis Industri Bisa Tumbuh Dobel Digit pada 2025
YOII memproyeksi asuransi aneka akan menggantikan kontribusi pendapatan yang didapat dari Asuransi Kredit yang sudah tidak dipasarkan lagi oleh perusahaan pada tahun 2025.
Sebagai wujud inovasi teknologi produk asuransi untuk menunjang kebutuhan gaya hidup, Asuransi Digital Bersama (ADB) sedang mengembangkan aplikasi dompet asuransi (insurance wallet) dengan tujuan memudahkan penyampaian informasi dan layanan klaim produk asuransi.
Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk, Adi Wibowo Adisaputro, mengatakan bahwa Inovasi Insurance Wallet dirancang untuk mempermudah pengguna mengelola seluruh kebutuhan asuransi dalam satu platform terintegrasi. Ada empat (4) fitur di dalamnya yang mencakup penyimpanan polis digital, manajemen klaim, pembayaran premi otomatis, serta rekomendasi produk asuransi berbasis Artificial Intelligence (AI).
"Dengan fitur-fitur ini, kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan asuransi. Ini adalah langkah nyata untuk menjadikan asuransi lebih inklusif dan efisien," papar Adi.
Pengembangan dompet asuransi menjadi fokus YOII untuk bersaing di pasar modal khususnya di industri asuransi. Hal itu tercermin dari dana yang dihimpun dari pencatatan publik bakal digunakan untuk pengembangan aplikasi insurance wallet.
Seperti diketahui, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) telah mencatatkan saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/1). YOII melepas 412,09 juta lembar saham atau 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan, dengan harga senilai Rp 100 per saham.
Emiten asuransi teknologi (insurtech) ini meraih dana segar senilai Rp41,20 miliar. Sekitar 80% dana IPO akan digunakan biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan Brand Awareness perseroan.
Kemudian, sisanya sekitar 20% akan digunakan untuk pengembangan aplikasi (insurance wallet), beserta infrastruktur penunjang seperti Data Center, Web Hosting, System Security, dan penggunaan AI, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Adi menuturkan, langkah ADB menjadi perusahaan terbuka diharapkan dapat meningkatkan kinerja, memperluas kolaborasi dengan investor domestik maupun internasional, serta memperkuat transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan tata kelola perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik.
"Ke depan, kami terus bertujuan mengembangkan perusahaan bersama-sama, sehingga kami bisa berkembang untuk memberikan benefit bagi investor kami nantinya," imbuh Adi.
Dengan mengadopsi teknologi terkini, YOII akan memusatkan upaya pada platform digital untuk menjangkau konsumen secara lebih efektif. Seluruh proses pemasaran dan penjualan akan diintegrasikan secara online, memungkinkan pengelolaan data pelanggan yang lebih terstruktur dan efisien melalui sistem digital.
Adi menyebutkan, sejumlah keunggulan yang dimiliki ADB di antaranya proses pelayanan asuransi umum perusahaan akan dikembangkan secara online melalui platform digital seperti situs web, aplikasi mobile, atau platform media sosial.
Dari proses yang telah dikembangkan, Asuransi Digital Bersama (YOII) mengharapkan mampu mengurangi kebutuhan akan dokumen fisik dan mempercepat proses yang sebelumnya mungkin memakan waktu.
Pelanggan juga dapat mengajukan aplikasi asuransi dan klaim secara seamless karena informasi terkait penutupan asuransi sudah disampaikan secara digital dengan hanya mengunggah dokumen, jika diperlukan.
Produk asuransi YOII juga akan disesuaikan dengan kebutuhan individu atau gaya hidup masyarakat yang sudah digital. Pelanggan dapat memilih cakupan asuransi yang mereka inginkan, memilih periode pertanggungan, dan memilih premi sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Adapun di sepanjang tahun 2025, manajemen YOII menargetkan pertumbuhan pendapatan premi senilai Rp 420 hingga Rp 430 miliar. Target ini meningkat sebesar 30% jika dibandingkan dengan target pendapatan premi pada tahun sebelumnya yang senilai Rp 320 miliar.
Selanjutnya: Jatuhnya Data Ekonomi AS Bawa Harga Emas ke Rekor Tertinggi
Menarik Dibaca: Harga Pertamax Naik di Maluku & Papua, Cek Harga BBM Pertamina Per 1 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News