Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medikaloka Hermina (HEAL) menargetkan akreditasi Paripurna sebagai upaya memperkuat posisinya seiring reformasi layanan kesehatan oleh pemerintah.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan, akreditasi Paripurna merupakan bentuk pengakuan tertinggi bagi fasilitas rumah sakit dan menjadi tolok ukur penting dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) ke depan.
Ditambah lagi, masuknya investasi sebesar Rp 1 triliun dari Grup Djarum dinilai memperkuat daya saing HEAL.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) Hadapi Tantangan Target KRIS, Cek Rekomendasi Sahamnya
Ekky melihat, upaya ini dapat meningkatkan reputasi, memperkuat tata kelola, meningkatkan kapabilitas layanan, serta kepercayaan stakeholder bagi HEAL.
“Ini menjadi sebuah strategi penting dalam menghadapi era reformasi layanan kesehatan,” katanya kepada Kontan, Rabu (30/7).
Namun tak dimungkiri, HEAL diperkirakan akan membukukan kinerja lemah pada kuartal II-2025. Melihat, lalu lintas pasien yang stagnan pada April dan Juni, dengan sedikit peningkatan pada Mei.
Bagaimanapun, menurut Ekky, HEAL telah menjalankan berbagai upaya menggenjot kinerja keuangan. Misalnya dengan ekspansi penambahan tempat tidur, efisiensi biaya operasional, serta optimalisasi layanan BPJS dan non-BPJS.
“Namun demikian, keberhasilan strategi tersebut tetap sangat bergantung pada dinamika kebutuhan dan permintaan layanan rumah sakit secara umum,” imbuhnya.
Senada, analis Ina Sekuritas Arief Machrus dalam riset 8 Juli 2025 mencermati, pertumbuhan volume pasien masih sangat mungkin mendorong pendapatan HEAL hingga akhir 2025.
Baca Juga: Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
Pun, Arief bilang, margin HEAL bisa membaik secara bertahap seiring ekspansi perusahaan ke segmen pasien bayar pribadi (private-pay) dan pengendalian biaya yang makin ketat.
Dus, ia memproyeksikan pendapatan HEAL pada akhir tahun akan berada di Rp 7,38 triliun, meningkat sekitar 10% dari Rp 6,71 triliun pada 2024.
Arief merekomendasikan beli saham HEAL dengan target harga Rp 1.750. Ekky menyarankan beli saham HEAL dengan target harga Rp 1.700.
Selanjutnya: Samsung S25 Edge Harga Juli 2025, Ini Review Layar Super AMOLED! Jernih Banget
Menarik Dibaca: Menu Diet Cepat Turunkan Asam Urat yang Sering Kambuh, Simak Informasi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News