kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

MBTO catat pertumbuhan penjualan 3,4% di 2015


Rabu, 13 Januari 2016 / 15:03 WIB
MBTO catat pertumbuhan penjualan 3,4% di 2015


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) pada tahun lalu mencatat pertumbuhan penjualan produk sebesar 3,4 %. Capaian tersebut diraih karena pada tahun lalu perseroan melakukan investasi cukup besar di sektor marketing dan sales.

Bryan Tilaar, Direktur Utama MBTO mengatakan, kondisi pasar pada tahun lalu sangat tidak bagus. Selain target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meleset, hal ini juga dipengaruhi daya beli masyarakat yang sangat tergerus akibat kondisi perekonomian global yang lesu.

"Pertumbuhan penjualan kami sekitar 3,4%. Ini masih yang unaudited. Meski demikian, pertumbuhan ini terbilang bagus mengingat daya beli masyarakat di 2015 tak terlalu baik," ujarnya," ujarnya, Rabu (13/1).

Ia mengatakan pertumbuhan penjualan produk tersebut tidak lepas dari kinerja marketing dan sales yang cukup baik, selain itu juga spending investasi perseroan yang cukup tinggi di kedua divisi tersebut. Dengan daya beli yang melemah tajam tahun lalu, buktinya perseroan masih bisa mencatatkan penjualan bersih yang positif.

"Kita genjot juga investasi di marketing dan sales yang cukup dahsyat di 2015. Sehingga kita bisa mencatat pertumbuhan penjualan 3,4% walau masih unaudited. Kalau tidak dilakukan hal itu, maka bisa-bisa pertumbuhan kita flat atau bahkan minus. Jadi kita bersyukur bisa dapat 3,4 % itu," lanjutnya.

Yang jelas, MBTO melakukan beberapa strategi yakni management equity yang berbasis pada konsumen. Pasalnya untuk menyikapi daya beli yang melemah, perseroan harus melakukan strategi yang baik dan berbasis pada konsumen. Selain itu, perseroan juga selalu memastikan bahwa brand miliknya memiliki citra yang baik di masyarakat.

"Kami jalankan strategi brand management equity yang berbasis dari pada konsumen. jadi kami manage 9 brand, kita harus make sure bahwa brand ekuitas dari brand itu baik di pasar. Harus diingat lagi, daya beli lagi susah, pasti strateginya harus luar biasa. Kalau daya beli gampang pasti akan gampang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×