kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

MBBS berpotensi raup pendapatan Rp 765 miliar


Selasa, 01 Maret 2011 / 14:59 WIB
ILUSTRASI. Foto udara bentuk salah satu tikungan sirkuit saat pengerjaan galian tanah badan jalan Mandalika MotoGP Street Circuit di The Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (10/10/2019). PLN tambah kapasitas listrik di KEK Mandalika guna menunjang hel


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can

JAKARTA. Direktur Keuangan PT Mitrabahtera Segara Sejati (MBBS) Rony Kurniawan mengungkapkan, pihaknya berpotensi meraup pendapatan (unaudited) sebesar Rp 765 miliar pada 2010.

Angka ini meningkat sekitar 11,5% dibandingkan pendapatan 2009 yang sebesar Rp 685,997 miliar. Kenaikan ini ditunjang naiknya permintaan berbagai barang tambang dan mineral. Selain itu, harga komoditas di pasar internasional juga terus menanjak.

Wakil Presiden Direktur MBBS Rico Rustombi menambahkan potensi pertumbuhan juga masih akan menyertai kinerja MBBS tahun ini. Kendati tak menyebutkan proyeksi pertumbuhan pendapatan tahun ini, namun Rico memberi gambaran dari segi penambahan volume batubara yang dapat diangkut MBBS pada 2011.

"Tahun 2010 MBBS mengangkut 39 juta ton batubara. Dengan tren kenaikan produksi batubara, kami menargetkan 2011 dapat mengangkut 51 juta ton," ujar Rico, Selasa, (1/3).

Rico menambahkan pendapatan MBBS tak terpengaruh kenaikan harga minyak mentah belakangan ini. Pasalnya, biaya bahan bakar minyak untuk pengangkutan ditanggung oleh klien atau konsumer.

Sekedar informasi, MBBS memiliki kontrak jangka menengah dan panjang yang bervariasi antara satu sampai delapan tahun dengan sejumlah perusahaan pertambangan. Diantaranya, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Indonesia, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Singlurus Pratama, dan PT Kideco Jaya Agung. Dari total batubara yang diangkut melalui transportasi di Indonesia, MBBS menguasai sekitar 11% pangsa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×