kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,22   -10,30   -1.10%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas saham anggota IDX BUMN20 menghijau, ini sektor yang berpotensi tumbuh lagi


Kamis, 08 Agustus 2019 / 19:45 WIB
Mayoritas saham anggota IDX BUMN20 menghijau, ini sektor yang berpotensi tumbuh lagi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, indeks IDX BUMN20 telah bertumbuh 3,75% per perdagangan Kamis (8/8). Angka ini mengungguli pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 1,29% secara year to date (ytd). 

Jika dirinci lebih lanjut, mayoritas anggota IDX BUMN20 memang menunjukkan kenaikan harga saham. Pertumbuhan harga saham tersebut berkisar antara 1,69% ytd hingga 46,28% ytd.

Baca Juga: Mayoritas saham IDX BUMN20 diprediksi hadapi tantangan, begini rekomendasi analis

Meskipun begitu, ada tujuh saham yang menunjukkan penurunan harga. Mereka adalah  PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Properti Tbk (PPRO), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, ada tiga sektor saham  dalam IDX BUMN20  yang berprospek untuk tumbuh ke depannya. Mereka adalah sektor perbankan, infrastruktur, dan konstruksi bangunan.

Ia mengatakan, pertumbuhan saham sektor perbankan didorong oleh penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Pasalnya, jika suku bunga acuan turun, maka rasio margin bunga bersih alias NIM bank berpotensi naik.

“Kami juga percaya kalau ekonomi tumbuh larinya pasti ke perbankan. Apalagi bank BUMN ini kan besar bobotnya di indeks,” ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/8).  

Baca Juga: Indeks IDX BUMN20 melonjak melampauhi kenaikan IHSG dan LQ45 sejak awal tahun

Di samping sektor perbankan, Suria melihat sektor infrastruktur dan kontsruksi bangunan juga berpeluang untuk tumbuh. Alasannya, periode pemilihan umum sudah berakhir sehingga kondisi politik Indonesia sudah mulai kondusif.  




TERBARU

[X]
×