Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Mayoritas saham di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (24/7). Pelaku pasar mengantisipasi rilis sebagian besar kinerja perusahaan pekan ini dan pengumuman kebijakan dari Bank Sentral AS (The Fed).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 66,90 poin ke level 21.513,17. Saham Johnson & Johnson menyumbang penurunan terbesar pada indeks ini.
Kemudian, S&P 500 ditutup melorot 0,11% ke posisi 2.469,91. Saham sektor telekomunikasi dan utilitas jadi penggerus utama indeks.
Hanya, Nasdaq Composite yang mampu naik 0,36% ke level 6.410,81. Ini posisi rekor tertinggi Nasdaq, yang didukung rilis kinerja sejumlah saham teknologi.
Sekitar 180 saham di S&P 500 dijadwalkan untuk merilis laporan kinerjanya, termasuk raksasa teknologi Facebook dan Amazon. Investor berharap besar pada musim pendapatan kali ini. Laporan kinerja telah menjadi faktor pendorong pada pasar saham belakangan ini, di mana inddeks saham utama AS sampai mencatat rekor tertinggi.
"Ini akan menjadi minggu di mana kita benar-benar fokus pada pendapatan. Sejauh kita terus melihat pendapatan dan penjualan yang lebih baik dari perkiraan, pasar akan terus bergerak maju," kata Art Hogan, Kepala strategi pasar di Wunderlich Securities seperti dilansir CNBC, Senin.
Wall Street juga menanti pengumuman kebijakan moneter terbaru dari The Fed. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan, bank sentral akan mempertahankan suku bunga. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga hanya 3,1% pada Senin, menurut FedWatch CME Group.
Investor juga mencermati harga minyak mentah dan hasil pertemuan para pejabat dari negara-negara OPEC dan negara-negara non-OPEC di Rusia pada Senin (24/70. Pertemuan untuk mengevaluasi realisasi pemotongan produksi yang disepakati dan bagaimana menurunkan stok minyak global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News