kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Mayoritas bursa saham Asia Tenggara menguat berkat perjanjian dagang AS dan China


Jumat, 08 Mei 2020 / 12:06 WIB
Mayoritas bursa saham Asia Tenggara menguat berkat perjanjian dagang AS dan China
ILUSTRASI. Logo?Bursa Malaysia


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebagian besar pasar saham di kawasan Asia Tenggara menguat pada perdagangan Jumat (8/5) setelah investor fokus pada pembicaraan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perjanjian perdagangan lanjutan. 

Sentimen positif yang turut menyokong adalah semakin banyaknya negara yang melakukan pelonggaran guna membuka kembali ekonomi yang terpapar virus corona. 

Di tengah meningkatnya ketegangan bilateral, perwakilan dagangan China dan AS mengadakan panggilan telepon untuk membahas kesepakatan perdagangan Fase 1. Keduanya pun setuju untuk memperkuat ekonomi makro dan kesehatan masyarakat melalui kerjasama ini. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,38% ke 4.591 pada akhir perdagangan sesi I hari ini

"Suasana di Asia optimis dengan perdagangan China dan AS, setelah kedua pejabat melakukan pembicaraan yang sangat positif pagi ini," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.

Mengutip Reuters, bursa saham Malaysia berhasil naik 0,9% dan memimpin kenaikan di kawasan menjelang data produksi sektor industri bulan Maret. 

Penguatan bursa Bursa Malaysia ditopang oleh saham pembuat sarung tangan medis terbesar di dunia, Top Glove Bhd, yang melompat ke level tertinggi sepanjang masa. Sementara MISC Bhd juga naik 2,2%.

Sementara itu, bursa saham Thailand ikut menanjak 0,7%. Sentimen internal turut jadi penopang pergerakan bursa Thailand setelah data cadangan energi memberikan dukungan. 

Hal berbeda terjadi pada bursa saham Indonesia. Pasar saham melemah setelah pandemi virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Pada perdagangan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,38%. 

"Itu terjadi karena kurangnya perlengkapan dan peralatan medis yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengujian virus corona. Selain itu, Menteri Keuangan sudah mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dibangun selama satu dekade terakhir bisa hancur," tambah Halley.

Baca Juga: Bursa Asia menghijau pada awal perdagangan Jumat (8/5), mengekor kenaikan Wall Street

Pada Kamis (7/5), Indonesia melaporkan ada 338 kasus virus corona baru dengan dengan jumlah meninggal capai 930. Jumlah ini adalah yang tertinggi di luar kawasan Asia Timur. 

Bursa  saham Filipina pun diperdagangkan di zona merah, sehari setelah melaporkan penurunan tak terduga pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020. 

Saham Ayala Land dan Bank of Phillippine Islands masing-masing turun 2,1% dan 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×