kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayora Indah (MYOR) pasang target konservatif tahun ini, begini rekomendasi analis


Jumat, 18 Januari 2019 / 19:24 WIB
Mayora Indah (MYOR) pasang target konservatif tahun ini, begini rekomendasi analis


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memasang target kinerja yang cenderung konservatif pada 2019. Emiten produk makanan dan minuman ini menargetkan kenaikan pendapatan dan laba bersih di kisaran 10% -11%  atau lebih rendah dari estimasi target 2018 yang sebesar 12%.

Jika dihitung, maka target penjualan pada 2019 diperkirakan sekitar Rp2 5,65 triliun - Rp 25,88 triliun atau bertambah sekitar Rp 2,3 triliun - Rp 2,56 triliun dari target 2018.

Sementara untuk laba bersih MOYR tahun 2018 ditargetkan tumbuhan 7,5% menjadi Rp 1,71 triliun. Maka jika dihitung, laba bersih MYOR di 2019 bisa mencapai Rp 1,88 triliun hingga 1,89 triliun.

Selain itu, MYOR juga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 75 juta. Capex tersebut bersumber dari kas internal dan pinjaman dari bank. Nantinya MYOR akan mengguankan Rp 1 triliun untuk pembangunan pabrik di Balaraja, Banten yang ditargetkan rampung pada tahun ini.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyatakan, target MYOR di tahun 2018 masih realistis, mengingat MYOR telah mencapai 75% target pendapatan pada periode Januari-September 2018. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan laba bersih yang telah mencapai 64% target pada periode Januari-September 2018.

"Lalu pada kuartal IV 2018, secara historis penjualan retail, termasuk consumer goods pada umumnya membukukan akselerasi. Hal ini bersamaan dengan adanya libur panjang Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah," paparnya kepada kontan.co.id, Jumat (18/1).

Selanjutnya untuk 2019, Valdy mengatakan sebetulnya target pertumbuhannya hampir sama dengan perkiraan pertumbuhan tahun 2018. Artinya targetnya cenderung konservatif.

Ia berasumsi bahwa salah satu alasan karena MYOR mempertimbangkan bahwa isu-isu yang menghambat akselerasi pertumbuhan ekonomi di 2018, masih akan berlanjut di tahun 2019. "Hal ini juga serupa dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam APBN 2019 yang relatif konsevatif yaitu 5.3% yoy di 2019," imbuhnya.

Lalu dari sisi saham, ia merekomendasikan untuk beli saham MYOR dengan target harga di jangka pendek di level Rp 2.800 per saham. "Sementara hingga akhir tahun 2019 nanti targetnya diharapkan mencapai level Rp 3.100 hingga Rp 3.200 per saham," pungkas dia. Pada penutupan pasar Jumaat ini, harga saham MYOR turun 1,14% ke level Rp 2.610 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×