Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% menjadi Rp 33,7 triliun dari total penjualan tahun 2022 sebesar Rp 30,6 triliun. MYOR bahkan menargetkan laba bersih tumbuh di atas 32,4% menjadi Rp 2,60 triliun dibanding perolehan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 1,97 triliun.
Direktur Mayora Indah Ricky Afrianto mengatakan, Mayora akan melakukan beberapa strategi demi mencapai kenaikan target di 2023. Pertama, emiten barang konsumsi ini akan terus berinovasi dalam mengeluarkan produk terbaik di pasar. Mayora pun berniat menggencarkan marketing.
Strategi kedua adalah memastikan nilai investasi yang dilakukan benar-benar efektif dan efisien. MYOR juga melakukan eksplorasi dan penelitian dalam penggunaan media.
"Ketiga selalu memberikan fokus kepada hal yang tepat seperti memfokuskan kepada market dan pastikan existing tumbuh serta mengeksplorasi beberapa kategori yang memiliki potensi pertumbuhan," ujar Ricky dalam paparan publik, Selasa (13/6).
Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Telah Menyerap Belanja Modal Rp 780 Miliar per Maret 2023
Ricky mengatakan pada tahun 2023 Mayora tengah membangun dua pabrik baru di Balaraja dan Porwosari dengan total investasi sebesar Rp 3,7 triliun. MYOR menargetkan pabrik baru bisa beroperasi pada 2024 sehingga akan menambah kapasitas produksi biskuit dan wafer sebesar 30% atau 200.000 ton per tahun.
"Kami harapkan momentum pemilu dapat memberikan dampak positif seperti sebelumnya, berhubung pabrik baru ini baru beroperasi penuh di tahun 2024, tapi kami cukup optimistis momentum pemilu akan memberikan dampak positif," ujar dia.
Mayora menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,1 triliun untuk tahun 2023 untuk beberapa project dan maintance.
“Hingga akhir Maret kami sudah gunakan sebesar Rp 780 miliar,” pungkas dia.
Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Akan Menebar Dividen Tunai Rp 782 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News