kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Maybank (BNII) raih kenaikan laba bersih 29,7% di kuartal pertama 2020


Selasa, 19 Mei 2020 / 20:58 WIB
Maybank (BNII) raih kenaikan laba bersih 29,7% di kuartal pertama 2020
ILUSTRASI. Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Group President & CEO Maybank, Datuk Abdul Farid Alias dan Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2020, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) meraih laba bersih sebesar Rp 538,2 miliar.  Angka ini naik  29,7%  dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Raihan laba BNII ini  bersumber dari peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan (sustained strategic cost management).

“Ini juga sejalan dengan perbaikan dan perubahan yang kami lakukan sejak tahun lalu serta ekspektasi kami,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria dalam keterangan pers, Selasa (19/5/2020).

Lebih terperinci, pendapatan non bunga (fee based income)bank dengan kode sahamBNII  ini tumbuh 16,0% menjadi Rp 597,6 miliar pada Maret 2020 dibandingkan dengan Rp 515,0 miliar pada Maret 2019 Penopang pendapatan bunga bersumber dari kenaikan  pendapatan fee global market, bancassurance, investasi, dan fee transaksi jaringan elektronik (e-channel).

Masih dalam keterangan perusahaan, Maybank Indonesia (BNII) juga berhasil memperkuat  dana murahnya dalam pendanaan.  Ini tercermin dari peningkatan rasio CASA dari 31,7% menjadi 37,4% pada Maret 2020.  Pendanaan bersumber dari tabungan  naik ebesar 18,1%. 

Pada kuartal I 202),  kredit Maybank turun  sebesar 9,5% menjadi Rp 122,9 triliun. “Ini sejalan dengan strategi kami yang konservatif dan menyesuaikan dengan postur serta risk appetite bank dalam menjaga portofolionya terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini,” ujar Taswin.

Per Maret 2020, kredit perbankan global turun 1,7% menjadi Rp 35,3 triliun, sementara kredit Community Financial Services (CFS) non-ritel turun 17,5% menjadi Rp 46,6 triliun dan kredit CFS Ritel turun 5,6% menjadi Rp 41,1 triliun, tingkat non-performing loan (NPL) sebesar 3,6% (gross) dan 2,2% (net) pada Maret 2020 dibandingkan dengan 2,9% (gross) dan 1,7% (net) pada Maret 2019.

Bertumbuhnya dana murah sementara kredit masih konservati membuat rasio redit terhadap Simpanan (LDR) berada pada tingkat yang sehat sebesar 89,7% sementara Rasio Cakupan Likuiditas (LCR) di 154,2%, jauh melampaui kewajiban minimum sebesar 100%. 

Hingga kuartal I, marjin bunga bersih (NIM) sebesar 4,96% atau lebih tinggi 14 basis point dibandingkan dengan 4,81% pada Maret 2019.

Hingga Maret 2020, rasiao Kecukupan Modal (CAR) BNII  20,6% pada Maret 2020 dibandingkan dengan 18,7% pada periode yang sama tahun lalu dan total modal Rp 26,2 triliun pada Maret 2020 dibandingkan Rp 25,9 triliun pada Maret 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×