Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menyikapi tren penurunan yang menghantui harga emas baik di spot dan emas batangan PT Antam Tbk, praktisi dan pengamat emas menelurkan sebuah buku terkait menjaga api ketertarikan investor akan emas. Buku dengan judul Gold Trading Revolution itu dirilis pada Kamis (5/6) oleh Ryan Filbert, Praktisi dan Inspirator Investasi Indonesia dan Fachmi Jaidi, Expert Gold Trader PT Monex Investindo Futures.
“Tujuannya sederhana, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa trading emas itu mudah dan bisa mendatangkan potensi keuntungan,” kata Ryan. Hal ini dijabarkan Ryan lewat perumpamaan bahwa jika memang emas digunakan untuk berinvestasi maka emas yang kita beli hari ini bisa membeli sebuah mobil maka untuk 20 tahun kemudian nilai tukarnya pun akan tetap sama atau mungkin saja bertambah, tidak berkurang.
Menurut Ryan kesalahan yang selama ini ada dipersepsi masyarakat adalah kealpaan masyarakat bahwa emas juga berfungsi sebagai alat tukar. Tren emas itu selalu naik dari tahun ke tahun meski harganya terus fluktuatif. Ini yang membuatnya menjadi sarana lindung nilai atau hedging juga.
“Melalui buku ini, revolusi perdagangan emas itu disebarluaskan kepada masyarakat,” tambah Ryan. Tentunya dengan cara yang benar. Intinya, seorang investor atau trader pemula harus sadar betul bahwa setiap transaksinya memiliki risiko. Namun, dengan revolusi trading yang ditawarkan di buku ini, risiko tersebut dapat diminimalisir dan bahkan (bisa) diubah menjadi keuntungan dengan nilai yang lebih kecil.
Adapun beberapa sistem yang diajarkan pada buku tersebut antara lain dengan cara hedging atau lindung nilai ataupun dengan investasi atau leverage. “Kekuatan modal akan mempengaruhi besaran keuntungan dan risiko yang akan dihadapi,” tambah Fachmi.
Setiap investor pemula harus tau betul seberapa stop loss atau batasan kerugian yang mampu ditanggungnya. “Nanti kami melalui metode di buku ini akan membantu memberi arahan bagaimana batas kerugian tersebut diusahakan untuk kembali terlebih dahulu baru sisanya dana yang ada digunakan untuk trading lagi,” jelas Fachmi.
Contohnya, investor pemula memiliki dana Rp 100 juta dan siap menanggung kerugian 30% atau setara Rp 30 juta. Maka nantinya Fachmi dan Ryan melalui edukasi dan kelas investasinya serta melalui bukunya ini akan memberikan langkah-langkah investor untuk dapat me-manage potensi kerugian tersebut, agar dapat dipergunakan untuk trading selanjutnya.
Nantinya, Ryan dan Fachmi juga akan sering mengadakan kelas edukasi untuk trading emas. “Ke depannya juga akan ada aplikasi kalkulator yang akan membantu masyarakat menghitung untung rugi tradingnya,” tambah Fachmi. Namun saat ini, program edukasi akan menjadi fokus kedua pelaku trading emas ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News