Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kinerja para Self Regulatory Organizations (SRO) pasar modal sepanjang tahun 2013 lalu beragam. Ada yang meningkat, ada juga yang merosot.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) misalnya, menjadi satu-satunya SRO yang mengalami peningkatan kinerja. Berdasarkan publikasi resmi, laba bersih tahun berjalan lembaga kustodian ini meningkat sekitar 7,7% tahun lalu menjadi Rp 145,9 miliar.
Kenaikan itu terjadi seiring terdongkraknya pendapatan dari Rp 298,88 miliar menjadi Rp 366,61 miliar. Perinciannya, pendapatan usaha bersih yang berhasil dicatatkan sebesar Rp 286,59 miliar. Kemudian, pendapatan investasi senilai Rp 71,89 miliar, dan keuntungan kursi Rp 3,99 miliar.
Ada juga penghasilan dari iuran keanggotaan bank pembayaran sebesar Rp 2,81 miliar. Lalu, penghasilan atas denda sub rekening tidak aktif sebesar Rp 901,24 juta.
Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengalami penurunan laba bersih. Laba bersih tahun berjalan BEI tercatat turun dari Rp 218,09 miliar menjadi Rp 182,41 miliar. Adapun, laba bersihnya menyusut dari Rp 220,54 miliar menjadi Rp 184,32 miliar.
Penurunan ini disebabkan meningkatnya beban usaha pengawas transaksi pasar modal ini. Pendapatan usaha bersih BEI sejatinya meningkat sebesar 32% menjadi Rp 870,31 miliar. Namun, beban usaha yang melonjak hingga 35,92% tidak mampu menahan penurunan laba bersih BEI.
Nilai beban usaha BEI per akhir Desember 2013 ialah Rp 744,61 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 547,79 miliar. Adapun, kenaikan signifikan yang membuat beban usaha BEI bengkak antara lain gaji dan tunjangan serta pengembangan perdagangan.
Gaji dan tunjangan BEI juga naik dari Rp 242,14 miliar menjadi Rp 356,88 miliar. Sedangkan, untuk pengembangan perdagangan naik dari Rp 83,48 miliar menjadi Rp 133,93 miliar.
Hal yang sama terjadi pada KPEI. Pendapatan otoritas kliring ini sepanjang tahun lalu naik 26,68% menjadi Rp 301,02 miliar. Namun, laba bersih tahun berjalan susut akibat melonjaknya beban usaha. Laba bersih tahun berjalan KPEI tercatat turun dari Rp 69,15 miliar menjadi Rp 66.12 miliar.
Di saat yang sama, beban usaha naik hingga 43,17% menjadi Rp 205,55 miliar. Beberapa pemicunya antara lain beban gaji dan tunjangan meningkat dari Rp 56,15 miliar menjadi Rp 81,92 miliar. Kemudian, untuk pengembangan usaha meningkat dari Rp 29 miliar menjadi Rp 53 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News