kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Matang di pasar saham, begini strategi berinvestasi ala Ridwan Zachrie


Sabtu, 05 Juni 2021 / 07:50 WIB
Matang di pasar saham, begini strategi berinvestasi ala Ridwan Zachrie


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Strategi lain yang dilakukan oleh Ridwan adalah memasukkan dana investasinya di beberapa keranjang. Adapun portofolio Ridwan saat ini reksadana, saham, trading emas dan deposito.

Portofolio Ridwan Zachrie: 

  • Reksadana 15%
  • Saham 30%
  • Trading emas 20%
  • Deposito 15% 
  • Tunai 20%

Saat ini, lanjutnya, investasi reksadana memiliki tingkat keuntungan yang bisa disesuaikan dengan tingkat risikonya. Keuntungan dalam reksadana mulai dari tingkat pengolahan yang dilakukan manajer investasi hingga diversifikasi risiko karena disebar ke berbagai instrumen. 

Sedangkan investasi saham menjadi instrumen yang memberikan imbal hasil terbesar dibandingkan investasi lainnya. Keuntungan dalam saham bisa berupa capital gain dan dividen. Adapun pemulihan ekonomi yang sedang dilakukan pemerintah saat ini akan membuat peluang investasi di saham lebih baik, terutama di sektor-sektor yang menjadi fokus utama dan  memperoleh insentif dari pemerintah serta saham-saham yang masih berada di bawah nilai wajar akibat penurunan yang terjadi selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kunci sukses Hartono Gunawan meraup cuan dari hasil investasi

Tingkat suku bunga yang rendah berpotensi membuat ekonomi bergerak lebih stabil. Maka Ridwan menilai instrumen investasi dengan risiko tinggi seperti saham berpotensi memberikan imbal hasil yang tinggi bagi para investor dengan profil risiko agresif. Sedangkan untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif dan moderat maka pilihan investasi di obligasi akan lebih menarik karena penurunan suku bunga akan membuat yield obligasi turun dan harga obligasi naik. 

Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama 2021 yang masih mengalami kontraksi 0,96%, pandemi Covid-19 yang belum terselesaikan serta pemulihan ekonomi yang tengah berjalan maka dalam jangka pendek diversifikasi investasi ke dalam pasar modal masih jauh lebih menarik dibandingkan pasar utang ataupun pasar uang. 

“Untuk saat ini, karena situasi global baru memasuki post pandemic gelombang 2020, di mana saat ini sebagian besar negara-negara di dunia masih proses distribusi dan pelaksanaan vaksinasi, saya masih dalam posisi wait and see sambil mencermati perkembangan dari waktu ke waktu sehingga untuk jangka pendek, diversifikasi investasi ke dalam pasar modal masih jauh lebih menarik dibandingkan pasar utang ataupun pasar uang,” kata dia. 

Baca Juga: Ini Kesalahan Investasi yang Harus Dihindari Investor Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×