Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Penurunan pada laba kotor ini menyebabkan LPPF mencatatkan rugi operasional berjalan hingga Rp 35,32 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, LPPF mengantongi laba operasional hingga Rp 184,02 miliar.
Kerugian operasional ini juga disebabkan oleh kerugian lain-lain yang membengkak menjadi Rp 5,71 miliar dari sebelumnya Rp 372 juta. Padahal, dari sisi beban usaha sudah ditekan hingga 6,3% YoY menjadi Rp 947,39 miliar.
Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) membuka kembali 141 gerai
Kerugian operasional ini akhirnya mengikis bottom line LPPF. Di kuartal I 2020, rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 93,95 miliar. Padahal di kuartal I 2019, LPPF mampu mencatatkan laba hingga Rp 142,51 miliar.
Untuk total aset yang dimiliki LPPF hingga kuartal I 2020 adalah Rp 9,22 triliun, naik dibanding akhir tahun 2019 yang tercata Rp 4,83 triliun. Total liabilitasnya meningkat drastis hingga 155,66% kuartal on kuartal (QoQ) menjadi Rp 7,9 triliun.
Liabilitas LPPF meningkat signifikan salah satunya dipicu pembengkakan pinjaman bank hingga Rp 1,62 triliun yang pada kuartal I 2018 akun ini tidak tercatat. Di sisi lain, total ekuitas LPPF terkoreksi hingga 24,57% QoQ menjadi Rp 1,32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News