Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini kian perkasa. Bahkan posisi rupiah menyentuh level paling kuat dalam empat tahun terakhir. Penyebabnya, beredar spekulasi bahwa bank sentral akan kembali menoleransi penguatan mata uang Garuda untuk menahan inflasi.
"Bank sentral ingin mengontrol laju inflasi dengan menoleransi penguatan rupiah," jelas Lindawati Susanto, head of foreign-exchange trading PT Bank Resona Perdania di Jakarta kepada Bloomberg. Dia menambahkan, Bank Indonesia juga sedikit banyak melakukan intervensi untuk mencegah volatilitas mata uang.
Asal tahu saja, pada pukul 09.05, rupiah menguat 0,1% menjadi 8.713 per dollar. Pada 23 Maret lalu, rupiah sempat menyentuh level 8.703, yang merupakan level paling kuat sejak Mei 2007. Sepanjang kuartal ini, rupiah sudah perkasa sebesar 3,1% dan menjadi mata uang dengan performa terbaik dari 10 mata uang teraktif ditransaksikan di Asia.
Sementara itu, sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, tingkat inflasi Indonesia pada Maret naik 6,99% dari tahun sebelumnya. Rencananya, data inflasi akan diumumkan pada 1 April mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News