kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mata uang euro dan poundsterling dinilai menarik di tengah isu tapering


Senin, 20 September 2021 / 13:18 WIB
Mata uang euro dan poundsterling dinilai menarik di tengah isu tapering
ILUSTRASI. Mata uang dolar AS dan euro. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi makro yang dibayangi pengumuman tapering dari Bank Sentral AS, The Fed, mata uang euro dan poundsterling dinilai menjadi mata uang yang menarik, bahkan untuk pairing dengan dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengamati sebelum adanya pertemuan Federal Open Market Committee, dolar AS akan diangkat terlebih dahulu, walaupun menurutnya ada kemungkinan besar kalau The Fed masih akan dovish.

“Bisa saja, pengumuman masalah suku bunga berada di bulan November. November itu informasinya sudah santer, bahkan Indonesia pun sudah diberikan informasi, tentang tapering,” kata Ibrahim kepada Kontan, Jumat (17/9).

Ia menilai, saat ini, di tengah kondisi ini banyak orang yang akan berlari ke euro, pondsterling, dan emas. Menurutnya aset tersebut menjanjikan di tengah kondisi saat ini. Selain itu, pasangan EUR/USD dan GBP/USD juga dinilainya akan menarik. “Karena pada saat nanti dolar mengalami pelemahan nanti akan berbanding terbalik pada pairing-nya,” jelasnya.

Baca Juga: Simak sentimen yang akan menentukan pergerakan rupiah di pekan ini

Fokus investor di euro dan poundsterling saat ini menurut Ibrahim karena kondisi ekonomi di Eropa yang cukup stabil, dan akan terus menarik hingga Bank Sentral Eropa mengurangi pembelian aset obligasi.

Saat ini, Ibrahim melihat banyak pernyataan yang menginginkan kenaikan suku bunga di Eropa, tetapi kenyataannya belum siap. Sehingga, menurutnya ada kemungkinan pengurangan pembelian aset obligasi sejalan dengan pernyataan dari Bank Sentral AS yang diperkirakan bulan November nanti.

“Nah ini yang menarik sebenarnya, menarik bagi mata uang dolar, pada saat Bank Sentral AS menaikkan suku bunga, sekutunya juga ikut menaikkan seperti bank sentral Eropa dan bank sentral Inggris,” imbuh Ibrahim. 

Ketika sampai di momen tersebut, Ibrahim melihat mata uang lawan dolar akan melemah, dan indeks dolar kemungkinan akan meningkat ke angka 94. Ibrahim juga melihat, pasangan EUR/USD akan berada di angka 1,16 per dolar AS.

Selanjutnya: Kombinasi sentimen eksternal dan internal diprediksi bantu rupiah menguat hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×