Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Pergerakan mata uang Asia menuju pelemahan mingguan pada hari ini. Pada pukul 12.11 waktu Seoul, won melemah 1,2% menjadi 1.144,90 per dollar pada minggu ini. Jika dilihat, ini merupakan pelemahan mingguan terbesar dalam lima bulan terakhir.
Sementara itu, sepanjang pekan ini, peso Filipina juga melemah 0,3% menjadi 42,450 dan yuan China melemah 0,19% menjadi 6,3180. Di Thailand, mata uang baht juga melemah 0,6% menjadi 31,15 pada periode yang sama. Demikian pula halnya dengan dollar Taiwan yang melemah 0,3% menjadi NT$ 29,366. Sedangkan rupiah Indonesia menguat 1%.
Banyaknya mata uang Asia yang loyo menyebabkan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index ikut tertekan. Pagi ini, Asia Dollar Index turun 0,3% dibanding pekan lalu dan sempat menyentuh level terendah sejak pertengahan Januari pada 9 Mei lalu.
Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan mata uang Asia adalah guncangan politik di Yunani yang turut menggoyang pasar saham global.
"Kejadian di Eropa menyebabkan tingkat pengambilan risiko di Asia tertekan. Risiko ini masih akan terus menurun, apalagi dengan adanya kecemasan baru terkait pertumbuhan ekonomi China," jelas Roy Teo, currency strategist ABN Amro Private Bank di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News