kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Mata uang Asia keok ke level terendah lima bulan


Rabu, 23 Mei 2012 / 10:36 WIB
Mata uang Asia keok ke level terendah lima bulan
ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SEOUL. Mata uang Asia keok ke level terendah lima bulan. Pelemahan tertajam menerpa won Korea Selatan. Pasar enggan mengambil risiko, lantaran cemas Yunani bakal didepak dari euro.

Tekanan pada mata uang Asia tergambar dari Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang mencapai level terendahnya sejak 20 Desember silam.

Adapun, mata uang utama seperti won terdepresiasi hingga 0,6% ke posisi 1.169,80 per dollar AS pada pukul 11.03 waktu Seoul. Ini merupakan level terendah dalam lima bulan. Kemudian, baht Thailand juga melemah 0,4% ke posisi 31,50. Peso Filipina tergerus 0,4% menjadi 43,32 per dollar AS. Lalu, ringgit Malaysia juga terdepresiasi 0,3% ke level 3,1375 per dollar AS.

Mendung menggelayut di langit Asia setelah kemarin, mantan Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos menyebutkan, keluarnya Yunani dari euro akan menjadi bencana bagi negara tersebut. Para pemimpin Uni Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan pada hari ini di Brussels. Mereka akan membahas soal penanganan krisis dan Yunani.

Kabar tak sedap juga datang dari pasar Asia, di mana Fitch Ratings memangkas peringkat utang Jepang.

"Investor memburu dollar AS sebagai perlindungan dari ketidakpastian di pasar. Namun, sentimen pasar mungkin bisa berbalik, jika ada komentar positif dari pertemuan Eropa pada hari ini," kata Kim Do Hee, dealer valas di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×