kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Mata Uang Asia Bergerak Terbatas Jelang Pertemuan The Fed


Rabu, 10 Desember 2025 / 17:50 WIB
Mata Uang Asia Bergerak Terbatas Jelang Pertemuan The Fed
ILUSTRASI. Valuta asing Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/11/2022


Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mata uang Asia bergerak bervariasi pada Rabu (10/12/2025) di tengah kombinasi sentimen domestik dan eksternal. 

Mengutip Bloomberg pukul 16.47 WIB, yen Jepang (JPY) naik tipis 0,04% ke 156,81 per dolar AS dan dolar Singapura (SGD) menguat 0,12% ke 1,29 per dolar AS. Sementara itu, won Korea (KRW) melemah 0,06% ke 1.470,51 per dolar AS dan dolar Taiwan (TWD) turun 0,04% ke 31,19 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, menilai pola pergerakan valas Asia didorong faktor domestik yang berbeda-beda. Penguatan yen ditopang ekspektasi pengetatan kebijakan Bank of Japan. “Spekulasi hawkish dari Bank of Japan menjadi pendorong utama JPY dan Gubernur Ueda memperkirakan potensi kenaikan suku bunga karena target inflasi semakin dekat,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (10/12). Sementara itu, SGD menguat berkat kebijakan pro-penguatan dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) serta fondasi ekonomi yang relatif stabil.

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Melemah pada Kamis (11/12) Seiring Keputusan FOMC

Sebaliknya, KRW tertekan karena dibayangi langkah-langkah stimulus pemerintah, sedangkan TWD melemah karena sensitif terhadap siklus industri elektronik. Sentimen risk-off sesekali muncul, sehingga kedua mata uang ini cenderung rawan pelemahan jangka pendek.

Menjelang awal tahun depan, pergerakan valas Asia diperkirakan masih dipengaruhi arah kebijakan The Fed dan dinamika sektor teknologi global. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS menjadi faktor utama yang menentukan arus modal ke pasar negara berkembang. Selain itu, momentum investasi teknologi dan AI dinilai akan memberikan dukungan bagi mata uang eksportir chip seperti Taiwan dan Korea Selatan.

Untuk prospek ke depan, valas Asia diperkirakan bergerak beragam mengikuti fundamental masing-masing negara. JPY masih berpotensi volatil bergantung pada kepastian sikap BOJ, sementara SGD relatif stabil ditopang intervensi MAS jika volatilitas meningkat. KRW dan TWD cenderung sensitif terhadap kondisi perdagangan global dan siklus industri semikonduktor.

Sutopo memproyeksikan rentang pergerakan valas Asia hingga awal 2026 USD/JPY berada di kisaran 150–155 per dolar AS, USD/SGD di 1,2800–1,3000, USD/TWD di 30,500–31,500, dan USD/KRW di rentang 1.400–1.450 per dolar AS.

Selanjutnya: Dana Kelolaan Reksadana Capai Rp 656,96 Triliun per November 2025

Menarik Dibaca: Hasil Bulu Tangkis SEA Games 2025: Unggul 2-0, Indonesia Selangkah Lagi Raih Emas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×