kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Rupiah Diproyeksi Melemah pada Kamis (11/12) Seiring Keputusan FOMC


Rabu, 10 Desember 2025 / 17:46 WIB
Rupiah Diproyeksi Melemah pada Kamis (11/12) Seiring Keputusan FOMC
ILUSTRASI. Redam Gejolak-Petugas menghitung uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (29/09/2025). Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri secara terus menerus, melalui intervensi NDF. Menkeu Purbaya Y Sadewa yakin upaya BI akan berhasil meredam gejolak rupiah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/29/09/2025


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kini rupiah masih terus tertekan. Para analis memperkirakan pada perdagangan esok hari, pergerakan rupiah akan cenderung melemah seiring momentum pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). 

Diketahui nilai tukar rupiah di pasar spot terus tertekan hingga penutupan perdagangan hari ini. Rabu (10/12/2025), rupiah ditutup di level Rp 16.688 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,07% dibanding penutupan hari sebelumnya ke level Rp 16.676 per dolar AS. 

Sejalan, kurs rupiah Jisdor melemah Rp 11 atau 0,07% menjadi Rp 16.688 per dolar AS pada hari ini.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyebut, rupiah akan tersengat sentimen FOMC malam ini.

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Diproyeksi Capai Rp 800 Triliun pada Awal Tahun 2026

Seperti yang diketahui, pasar keuangan dunia kini menatap pada momentum pertemuan FOMC. Jika The Fed memberi sinyal ruang pelonggaran  lebih sempit atau lebih lambat dari ekspektasi pasar, maka dolar kemungkinan akan kembali menguat secara signifikan, dan rupiah bisa terkoreksi lebih dalam. 

"Walau hampir dipastikan memangkas suku bunga, namun investor mencermati seberapa hawkish nada dari pernyataan The Fed," ujar Lukman kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).

Dari sisi eksternal, Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi menyebut pergerakan rupiah esok hari akan dipengaruhi oleh sentimen Bank Indonesia (BI) yang menyampaikan sejumlah risiko untuk diwaspadai dampaknya terhadap ekonomi global ke depan.

Hal ini terutama terkait dengan perilaku agresif lembaga keuangan non-bank. BI menyebutkan ada sejumlah risiko utama yang menghantui prospek ekonomi global di masa mendatang. 

"Salah satu yang menjadi sorotan utama yaitu kerentanan pasar keuangan akibat perilaku institusi non-bank," tandasnya.

Dengan begitu, Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah pada Kamis (11/12/2025) akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp 16.680 - Rp 16.720 per dolar AS.

Sementara Lukman memproyeksi rupiah esok hari akan bergerak di rentang Rp 16.600 - Rp 16.700 per dolar AS.

Selanjutnya: Proyek Budidaya Udang Berkelanjutan Dirintis Di Banyuwangi, Siap Jadi Model Nasional

Menarik Dibaca: Mau Bisnis Tetap Aman di 2026? Fortinet Beberkan Cara Hadapi Serangan AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×