kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Masyarakat Kian Sadar Berinvestasi Emas, Antam (ANTM) Akui Makin Ketiban Berkah


Selasa, 24 Januari 2023 / 08:55 WIB
Masyarakat Kian Sadar Berinvestasi Emas, Antam (ANTM) Akui Makin Ketiban Berkah
ILUSTRASI. Potensi Emas: Warga mencoba membeli emas di sebuah gerai investasi di Jakarta, Rabu (28/12/2022).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyebutkan permintaan emas pada awal tahun 2023 cukup positif. Terbukti dengan total penjualan Antam dari awal tahun sampai tanggal 20 Januari 2023 masih on track target meskipun harga sudah mulai masuk di atas Rp 1 juta.

Sekretaris Perusahaan Antam Syarief Faisal Alkadrie mengatakan, permintaan emas meningkatkan karena adanya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi emas.

"Masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya investasi emas, terlebih di saat kondisi ketidakpastian perekonomian global saat ini,” kata Faisal dalam keterangannya, Selasa (24/1).

Adapun menurut Faisal, emas yang diprediksi masih akan menjadi salah satu pilihan utama konsumen untuk berinvestasi ditengah-tengah ketidakpastian global. Bukan cuma itu, harga emas akan cenderung bullish seiring demand yang tinggi.

Secara rinci, Faisal menyebut potensi resesi global pada tahun 2023 cenderung membuat emas lebih menarik sebagai instrumen investasi, mengingat emas merupakan salah satu safe-haven Asset.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Menjadi Rp 1.037.000 Per Gram Pada Hari Ini (24/1)

"Sifat emas yang merupakan instrumen investasi yang memiliki sifat lindung nilai menjadi pilihan bagi masyarakat baik untuk investasi jangka panjang, maupun jangka menengah," jelas Faisal.

Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan, harga emas sangat positif dan masih akan bersinar ke depannya.

"Emas masih sangat positif dan akan sangat bersinar sebagai status safe haven di tengah kemerosotan ekonomi dan ketidakpastian geopolitikal global," jelas Lukman.

Adapun pelemahan beberapa waktu lalu, Lukman perkirakan karena pertumbuhan ekonomi China yang melambat menjadi salah satu sentimen negatif. Namun sebenarnya, harga emas masih cukup stabil dan tidak berubaha banyak sejak tahun kemarin.

"Harga emas sempat naik tinggi karena invasi Russia ke Ukraina dan kemudian turun tajam tertekan oleh kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral dunia terutama the Fed dalam usaha memerangi inflasi. Namun harga emas rebound besar di kuartal akhir 2022 oleh kekuatiran resesi di 2023," rinci Lukman.

Lukman juga menyebut, tahun ini emas akan didukung oleh permintaan dari safe haven investor dan bank sentral.

Oleh karena itu, investor masih belum terlambat untuk membeli emas diharga sekarang juga. Menurutnya, harga emas berpotensi paling tidak akan naik ke US$2100 per ons troi.

"Investor kecil bisa membeli emas Antam, untuk investor besar idealnya tidak membeli secara fisik namun dalam bentuk kontrak atau paper gold. Adapun hingga akhir tahun, harga emas Antam saya prediksi bisa mencapai Rp 1,2 juta per gram tahun ini," pungkas Lukman.

Baca Juga: Penjualan Emas Secara Digital Turun di 2022, Pebisnis Emas Atur Strategi untuk 2023

Emas memang menjadi salah satu investasi yang menarik untuk yang tertarik berinvestasi di emas, pastikan sudah mengetahui secara rinci.

Misalnya pilihlah emas yang berasal dari produsen yang kelas misalnya emas Antam diproduksi oleh perusahaan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sejak tahun 1986.

Untuk diketahui, pertumbuhan nilai logam mulia Antam dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang positif. Selama satu dekade terakhir, emas sudah mengalami kenaikan sekitar 72% atau setara dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebanyak 7.72%.

Pertumbuhan nilai logam mulia sendiri bergantung pada kondisi pasar dan ekonomi global terkini, misal logam mulia emas mengalami kenaikan nilai yang signifikan sejak 2019 sampai puncaknya di Agustus 2020. Pemicunya mulai terguncangnya kondisi ekonomi global karena pandemi Covid-19 dan penurunan aktivitas ekonomi global sehingga emas mengalami kenaikan  sebesar 51%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×