Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Bursa melihat indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham MIKA yang di luar kebiasaan atau unsual market activity (UMA).
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei berpendapat, pola pergerakan saham MIKA dianggap tidak wajar karena terjadi kenaikan dan penurunan harga yang tiba-tiba dengan persentase cukup besar. Menurutnya, yang menjadi perhatian bursa adalah pergerakan sejak akhir Januari yang sempat naik dengan cepat kemudian langsung terkoreksi setelahnya.
Terhadap saham MIKA maupun saham-saham lain yang digolongkan UMA, Jono beranggapan sikap investor sebaiknya menunggu pernyataan resmi dari emiten bersangkutan terkait pengumuman UMA yang disampaikan bursa.
Baca Juga: Saham MIKA Masuk UMA, Ini Kata Manajemen Mitra Keluarga
Asal tahu saja, dalam keterbukaan informasinya, manajemen MIKA sudah memberi pernyataan bahwa peningkatan atau penurunan aktivitas transaksi serta pergerakan harga saham Mitra Keluarga di bursa tergantung pada mekanisme pasar.
"Berada di luar kendali manajemen perseroan," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mitra Keluarga Karyasehat Joyce V. Handjani dalam keterbukaan informasi, Selasa (22/3). Joyce juga mengungkapkan, tidak ada informasi material lain yang dapat mempengaruhi harga saham yang belum disampaikan ke publik.
Kendati pergerakannya tengah dicermati bursa, saham MIKA dianggap masih prospektif dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik di tahun 2022 ini. Salah satu faktor pendorongnya, rencana ekspansi rumah sakit yang lebih agresif di tahun ini, hingga lima rumah sakit baru (termasuk akuisisi). Selain itu, improvisasi MIKA menjadi rumah sakit digital dengan sistem yang terintegrasi untuk mempermudah proses bisnis.
"Saat ini kami memiliki rekomendasi buy untuk MIKA dengan target di 2.750," ujar Jono kepada Kontan.co.id, Rabu (23/3).
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 800 Miliar, Mitra Keluarga (MIKA) Tambah 3 Rumah Sakit di 2022
Sementara itu Analis MNC Sekurtias Herditya Wicaksana mencermati, dilihat dari sisi volume ataupun harganya, pergerakan saham MIKA tampak wajar. Walaupun tidak dipungkiri, saham-saham sektor kesehatan memang lesu karena kasus Covid-19 cenderung melandai dan dapat dikatakan mulai kembali ke kondisi normal. Oleh karenanya, pendapatan saham-saham sektor kesehatan diprediksi akan lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Adapun dilihat dari pergerakan sahamnya, Herditya memproyeksikan selama masih mampu bergerak di atas Rp 2.080 sebagai support, saham MIKA diperkirakan menguat menguji Rp 2.220 per saham hingga Rp 2.290 per saham terlebih dahulu.
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan hari ini Rabu (23/3) harga saham MIKA melemah 0,46% ke Rp 2.150 per saham. Adapun sejak awal tahun atau year to date harga saham emiten rumah sakit ini melorot 4,87%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News