Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) masuk ke daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index efektif per 1 Maret 2023. Masuknya ENRG ke indeks MSCI turut mengerek harga sahamnya.
Selasa (14/2), harga saham ENRG menguat 8,63% ke posisi Rp 302 per saham. Dalam sepekan, harga saham ENRG telah naik 11,03%. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham ENRG telah naik 184,91%. Kapitalisasi pasar saat ini tercatat sebesar Rp 7,50 triliun.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan, masuknya ENRG ke papan utama BEI dan ke dalam indeks MSCI akan berdampak positif.
"Saham ENRG masuk ke MSCI Small Cap Index karena memang sudah memenuhi kriteria batasan yang ditetapkan oleh MSCI seperti rata-rata likuiditas dalam setahun terakhir, serta batas free float market cap," kata Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2).
Baca Juga: 3 Saham Ini Masuk ke Jajaran MSCI 2023, Mana Yang Prospek Untuk Investasi?
Nico menambahkan, prospek saham ENRG terbilang cukup menarik. Masuk ke indeks MSCI, ENRG bisa menjadi salah satu pilihan saham bagi investor domestik dan asing.
Adapun secara fundamental, top line dan bottom line ENRG juga mencatat kinerja positif. Pada periode sembilan bulan pertama 2022, pendapatan ENRG menguat 16,38% ke US$ 344,01 juta. Sedangkan laba bersih Energi Mega Persada melesat 138,34% menjadi US$ 44,14 juta.
Baca Juga: Mencermati Dampak Masuknya Saham ENRG, MAPA, dan TMAS ke Indeks MSCI
Ditambah prospek bisnis ENRG masih akan terus berkembang. Bisnis ENRG pada 2023 masih akan berkembang didukung dengan potensi kenaikan rata-rata harga jual dan volume produksi migas yang diproyeksi juga akan meningkat.
Secara teknikal, ENRG sedang dalam fase uptrend dengan pola MACD baru membentuk golden cross tiga hari yang lalu. Parabolic SAR juga masih berada di bawah candle stick sehingga bisa dikatakan akan ada tren kenaikan lanjutan.
Nico merekomendasi beli untuk saham ENRG dengan resistance terdekat di Rp 330 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
