kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih rencana, Selamat Sempurna (SMSM) belum bisa hitung efek diskon tarif listrik


Kamis, 13 Februari 2020 / 17:20 WIB
Masih rencana, Selamat Sempurna (SMSM) belum bisa hitung efek diskon tarif listrik
ILUSTRASI. Sakura filter untuk mobil, produksi PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) saat Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jumat (19/9). Selamat Sempurna (SMSM) belum bisa menghitung efek rencana diskon tarif listrik


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menyambut positif rencana pemerintah memberikan diskon tarif listrik industri. Dari wacana yang bergulir, potongan minimal yang diberikan bisa mencapai 15% dan berlaku bagi industri yang beroperasi 24 jam. Diskon listrik tersebut pun diberikan pada jam-jam tertentu.

Rencana tersebut memang baru disampaikan pemerintah usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (12/2).

Direktur Keuangan Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi mengatakan kebijakan tersebut akan memberikan kontribusi bagi peningkatan daya saing. Namun, bila diterapkan hanya pada jam-jam tertentu, kebijakan ini belum bisa dirasakan semua industri.

Baca Juga: Gaikindo memprediksi pasar menggeliat, ini rekomendasi saham emiten komponen otomotif

Andri mengatakan pihaknya belum bisa mengukur dampak diskon tarif listrik ini pasalnya aturan masih berupa wacana. "Dan belum ada pengaturan lebih detail mengenai diskon listrik tersebut," jelas Andri kepada Kontan.co.id, Kamis (13/2).

Sebagai gambaran, pada tahun 2019 SMSM merogoh kocek untuk biaya listrik sebesar Rp 26 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 1,16% total beban yang dikeluarkan SMSM pada periode kuartal III-2019.

Andri menambahkan, pemerintah juga perlu memberikan pelonggaran lain terutama penyesuaian upah tenaga kerja yang harus memperhatikan tingkat produktivitas dan mengacu pada pertumbuhan industri yang bersangkutan.

SMSM memprediksi kinerja sektor manufaktur di tahun ini akan cenderung menurun atau datar bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Terutama karena faktor global seperti perang dagang, virus corona dan ancaman perang antara Amerika dan Iran.

"Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah juga memberikan tekanan bagi eksportir seperti PT Selamat Sempurna Tbk," jelas dia.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) pasang target konservatif tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×