kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masih prospektif, begini saran analis untuk saham emiten operator telekomunikasi


Senin, 02 Maret 2020 / 07:15 WIB
Masih prospektif, begini saran analis untuk saham emiten operator telekomunikasi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, semua saham emiten operator telekomunikasi mencatatkan penurunan harga. Pelemahan harga terdalam terjadi pada saham PT Indosat Tbk (ISAT), yakni 30,61% menjadi Rp 2.040 per saham per Jumat (28/2). 

Kemudian, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) merosot 30,37% ke level Rp 94 per saham. Disusul oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebesar 20,31% menjadi Rp 2.590 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 12,53% menjadi Rp 3.490 per saham. 

Baca Juga: Kapitalisasi pasar CPIN dan BRPT tidak lagi jumbo, simak rekomendasi analis berikut

Meskipun begitu, Analis Henan Putihrai Sekuritas Muhammad As'ad mengatakan, untuk jangka panjang saham-saham emiten tersebut masih memiliki prospek untuk bertumbuh. Hal ini seiring dengan pergeseran tren penggunaan voice dan Short Message Service (SMS) menjadi data.

Dengan bertambahnya permintaan layanan data, menurut dia, perusahaan telekomunikasi masih akan fokus pada pengembangan jaringan 4G.  

"Karena kami perkirakan jaringan 4G yang belum merata masih menjadi fokus utama perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini untuk menambah jumlah pelanggan  dan menumbuhkan average revenue per user (ARPU)," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (28/2).

As'ad juga menilai, saat ini, valuasi saham-saham di atas sudah tergolong murah. Per Jumat (28/2), price to earning ratio (PER) TLKM adalah sebesar 15,72x, EXCL 38,66x, ISAT 7,06x, dan FREN minus 9,40x.

Baca Juga: Dibayangi virus corona, IHSG diramal masih akan lesu di bulan Maret

Untuk itu, ia merekomendasikan investor untuk buy saham TLKM dengan target harga Rp 4.900 per saham. Alasannya, pada laporan keuangan kuartal III-2019, TLKM bukan hanya menumbuhkan jumlah pelanggan total, yakni sebesar 1,9% tapi juga pada segmen bisnis fiber to the home (FTTH). 

"Pada segmen IndiHome dapat menumbuhkan jumlah pelanggan sebesar 38,3% year on year dan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 13,7 triliun atau setara 13,3% dari total pendapatan," ucap As'ad. 

Ditambah lagi, dalam waktu dekat, ia memprediksi bakal ada pembagian dividen kepada investor

Ia juga merekomendasikan buy EXCL dengan target harga Rp 4.100.  EXCL termasuk menarik karena pengembangan jaringan di luar Pulau Jawa terbukti memberi dampak positif pada ARPU yang meningkat sebesar 6.1% year on year. 

Baca Juga: Virus corona masih jadi sentimen pasar saham, begini prediksi analis untuk IHSG besok

Sementara untuk ISAT, As'ad berpendapat bahwa perusahaan ini telah melakukan penambahan jaringan 4G yang cukup ekspansif sepanjang tahun 2019. 

"Kami yakin pengembangan jaringan tersebut akan mendorong ARPU ISAT yang masih di bawah TLKM dan EXCL untuk mencatatkan pendapatan lebih baik tahun ini," ungkap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×