Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) masih memerah 6,77% secara year to date. Namun, saham emiten penyedia pangkalan data alias data center ini ternyata sudah menguat cukup signifikan dalam sebulan terakhir.
Merujuk RTI Business, saham DCII melesat 25,38% dalam sebulan dan 13,89% di seminggu terakhir. Saham DCII ditutup menguat 1.100 poin atau 2,76% ke harga Rp 41.000 pada perdagangan Jumat (8/7).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat secara umum DCII memiliki prospek yang masih menarik untuk beberapa waktu mendatang. Pergerakan saham DCII dinilai berpotensi berada di awal fase uptrend-nya, mengingat harga berhasil ditutup di atas MA20 di TF Weekly.
Rekomendasi William, buy dengan mencermati area support Rp 35.850 dan resistance Rp 45.300.
Baca Juga: Dapat Restu Pemegang Saham, DCI Indonesia (DCII) akan Bangun Jaringan Fiber Optic
"Katalis yang bisa mendorong pertumbuhan perusahaan bisa berasal dari stabilnya ekonomi Indonesia serta masih terkendalinya kenaikan kasus Covid-19," kata William kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, penguatan saham DCII pada Jum'at lalu diiringi dengan adanya tekanan beli yang cukup tinggi. Namun, dapat diperhatikan bahwa penguatan DCII tertahan oleh MA200-nya dan dari stochastic DCII sudah berada di area overbought dan rawan deadcross.
Meskipun, MACD masih menunjukkan tanda-tanda penguatan. Saran Herditya, pelaku pasar bisa melakukan speculative buy dengan memperhatikan support di area Rp 38.600 dan resistance pada Rp 44.000.
Sedangkan Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memberikan rekomendasi hold bagi investor yang sudah punya saham DCII. Ivan memandang pergerakan harga saham DCII beberapa kali mengalami kenaikan harga jangka pendek yang disertai juga dengan lonjakan volume.
Namun perlu diwaspadai, setelahnya terjadi koreksi lagi. "Diperkirakan polanya masih akan sama untuk kenaikan yang terjadi saat ini, setidaknya sampai ada data peningkatan kinerja kembali di kuartal kedua," tandas Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News