kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih Menarik Dikoleksi, Intip Prospek dan Rekomendasi Saham DCI Indonesia (DCII)


Selasa, 12 Juli 2022 / 08:05 WIB
Masih Menarik Dikoleksi, Intip Prospek dan Rekomendasi Saham DCI Indonesia (DCII)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DCI Indonesia Tbk (DCII) memantapkan langkah dalam menambah bidang usaha. Hal ini diperkuat oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jumat (8/7) pekan lalu, mengenai persetujuan rencana penyesuaian dan perubahan klasifikasi kegiatan usaha DCII.

Sekretaris Perusahaan DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan, pemegang saham sudah menyetujui rencana tersebut. Penyesuaian bidang usaha yang dimaksud masih merupakan bagian dari penambahan bidang usaha yang sebelumnya sudah disetujui dalam RUPSLB bulan April lalu.

Persetujuan pemegang saham ini bersifat administratif sebagai bagian dari penyesuaian ke peraturan yang berlaku. "Penambahan aktivitas telekomunikasi dengan kabel dan ISP (Internet Service Provider) sudah disetujui di RUPSLB bulan April. (RUPSLB) Jumat lalu hanya penyesuaian klasifikasinya saja," jelas Nicholas saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/7).

Sehingga, aktivitas telekomunikasi dengan kabel dan ISP yang tadinya berada di kegiatan usaha penunjang, dipindah menjadi kegiatan usaha utama. Secara administrasi hukum, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan Peraturan Pemerintah (PP) No. 05 Tahun 2021.

Baca Juga: Simak Prospek DCI Indonesia (DCII) yang Menambah Bidang Usaha

"Karena berdasarkan PP itu, untuk apply izin, usaha tersebut harus masuk ke kegiatan usaha utama meskipun sifatnya penunjang kegiatan usaha utama perseroan. Kami lakukan untuk memenuhi administrasi perizinan," imbuh Nicholas.

Sebagai informasi, RUPSLB yang digelar pada 8 April 2022 lalu telah menyetujui penambahan bidang-bidang usaha ke dalam kegiatan usaha penunjang DCII. Meliputi aktivitas telekomunikasi dan kabel, ISP, dan aktivitas perusahaan holding.

Nicholas menegaskan, DCII akan tetap fokus memberikan layanan pusat data (data center) dengan standar global. Lalu, untuk menunjang data center, DCII ingin memberikan layanan konektivitas khusus bagi pelanggan.

Dengan begitu, pelanggan DCII dapat saling terhubung antar lokasi data center dengan ekosistem DCII yang terdiri dari cloud provider, banking, e-commerce, telekomunikasi dan industri lainnya.

DCII berencana untuk melakukan pembangunan jaringan fiber optik (jaringan tertutup) yang terdiri dari 2 tahap pembangunan yaitu dari DCI Cibitung (Kawasan MM2100) ke Kuningan, Jakarta Selatan dan dari DCI Cibitung (Kawasan MM2100) ke Karawang dengan total jarak sejauh 100 km.

 

Pembangunan tahap pertama akan berlangsung di tahun 2022 dengan jarak sejauh 45 km dan tahap kedua sejauh 55 km rencananya akan dibangun di tahun 2023. Adapun, masa pembangunan masing-masing tahap adalah selama 4 bulan pembangunan dengan kapasitas total 48 pair.

Pembangunan jaringan fiber optik ini sifatnya sebagai pendukung bisnis data center agar lebih dikenal. Sebab, konektivitas data center tersebut juga merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan calon pelanggan.

Terkait ISP, DCII tengah masuk ke tahap pembangunan jalur. Setelah jalurnya siap, maka layanan konektivitas akan mulai melayani pelanggan. Penambahan bidang usaha ini akan membuat layanan data center DCII semakin lengkap dengan adanya layanan konektivitas.

Sedangkan untuk Aktivitas Holding, bidang usaha ini ditambahkan khusus sebagai rancana jangka panjang DCII.

"Jadi, apabila di masa mendatang ada peluang bagi DCI melakukan akuisisi atau membentuk anak usaha baru, anggaran dasar sudah memperbolehkan untuk melakukan aktivitas berdasarkan bidang usaha yang telah dimiliki," ujar Nicholas.

Adapun untuk tahun ini, DCII menargetkan pendapatan dapat tumbuh hingga dua digit. Sentimen positif datang dari permintaan penyedia layanan colocation data center akan tetap kuat untuk ke depannya.

Dari sisi belanja modal (capex), pada tahun ini DCII menyiapkan alokasi hingga di atas Rp 500 miliar. Dana capex tersebut akan berasal dari dana operasional perusahaan dan pinjaman bank.

Prospek dan Rekomendasi Saham

Dari sisi pergerakan saham, DCII masih parkir di harga Rp 41.000 pada perdagangan Senin (11/7). Harga saham DCII belum beranjak dari penutupan bursa pada Jumat (8/7) pekan lalu.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat secara umum DCII memiliki prospek yang masih menarik untuk beberapa waktu mendatang. Rekomendasi William, beli saham DCII dengan mencermati area support Rp 35.850 dan resistance Rp 45.300.

Sementara itu, menurut Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, pelaku pasar bisa melakukan speculative buy dengan memperhatikan support di area Rp 38.600 dan resistance pada Rp 44.000.

Baca Juga: Dapat Restu Pemegang Saham, DCI Indonesia (DCII) akan Bangun Jaringan Fiber Optic

Sedangkan Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memberikan rekomendasi hold bagi investor yang sudah punya saham DCII.

Ivan memandang pergerakan harga saham DCII beberapa kali mengalami kenaikan harga jangka pendek yang disertai juga dengan lonjakan volume.

Namun perlu diwaspadai, setelahnya terjadi koreksi lagi. "Diperkirakan polanya masih akan sama untuk kenaikan yang terjadi saat ini, setidaknya sampai ada data peningkatan kinerja kembali di kuartal kedua," tandas Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×