Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan dalam jangka pendek, namun analis menilai kenaikan ini hanya bersifat technical rebound.
Direktur Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus berpendapat sentimen dari penangguhan tarif impor tinggi oleh Donald Trump belum cukup kuat menopang tren penguatan jangka panjang.
“Sifatnya penangguhan, bukan pembatalan. Jadi ke depan pertumbuhan global masih berpotensi melambat dan inflasi diperkirakan tetap tinggi,” terang Daniel pada Kontan, Kamis (10/4).
Selama masa penangguhan 90 hari, negara-negara terdampak diberi waktu untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS. Namun untuk China, tarif tetap diberlakukan sebesar 125%, dan masih ada kekhawatiran akan tambahan tarif lainnya. Selain itu, Uni Eropa juga mulai melakukan perlawanan dengan menetapkan tarif balasan sebesar 25%.
Baca Juga: IHSG Dibuka Melonjak 4% ke 6.233 di Hari Ini (10/4), Seluruh Saham LQ45 Menguat
Menurut Danel, berbagai ketegangan ini membuat pasar cenderung bergerak dalam tren turun. Ia pun menyarankan investor untuk lebih berhati-hati dan menerapkan strategi jangka pendek.
“Untuk saat ini, lebih baik trading cepat dulu saja, mengingat ketidakpastian global masih tinggi dan IHSG belum menunjukkan sinyal pembalikan tren yang kuat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, per 10.45 WIB Kamis (10/4), IHSG bertengger di level 6.284,64 atau naik 4,7%. Saat pembukaan, IHSG sempat naik hingga level 6.278,84.
Selanjutnya: Meski Dibuka Menguat IHSG Masih Rawan Koreksi, Ini Kata Analis
Menarik Dibaca: Cara Mengunci Chat WhatsApp di Android dan iPhone biar Aman! Ikuti Langkah Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News