kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih Bukukan Rugi Bersih, Analis Memperkirakan Kinerja GoTo Akan Membaik


Rabu, 16 Maret 2022 / 19:45 WIB
Masih Bukukan Rugi Bersih, Analis Memperkirakan Kinerja GoTo Akan Membaik
ILUSTRASI. GoTo, perusahaan hasil merger antara aplikasi ride hailing Gojek dan e-commerce Tokopedia.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan akan menggelar penawaran umum perdana saham atawa initial public offering (IPO). Aksi korporasi yang dinanti pelaku pasar itu diperkirakan akan digelar 29-31 Maret 2022. Saat ini, GoTo tengah memasuki masa penawaran awal pada 15-21 Maret 2022.

Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, GoTo akan melepas 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).

Setiap sahamnya akan ditawarkan di kisaran harga Rp 316 hingga Rp 346 per saham. Adapun IPO ini ditargetkan bisa  meraup dana hingga Rp 15,2 triliun (US$ 1,1 miliar) dengan tambahan Rp 2,3 triliun (US$ 160 juta) dari greenshoe.

Kendati dinanti-nanti pelaku pasar, calon emiten itu masih menanggung rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 11,57 triliun per akhir September 2021. Kerugian itu membengkak dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,42 triliun. 

Padahal, kalau dilihat dari pendapatan bersihnya, GoTo mampu membukukan kenaikan hingga 45,49% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga akhir kuartal III 2021. GoTo mengantongi pendapatan bersih Rp 3,40 triliun. 

Baca Juga: Ada IPO GoTo, Saham-Saham Sektor Teknologi Masih Lesu

Menanggapi kinerja GoTo yang masih merugi, Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengungkapkan, rencana IPO GoTo masih menarik. Sebab, ke depannya kinerja GoTo diproyeksi akan membaik.

Optimisme ini ditopang  penetrasi tiap lini bisnis GoTo yang masih minim.

Mengutip keterangan resminya, Grup GoTo memiliki potensi pasar yang besar. Dus, peluang pertumbuhan terbuka di setiap lini bisnis GoTo baik dari sisi on-demand services, e-commerce, maupun financial technology. 

Pasar on-demand services diperkirakan akan tumbuh dari sekitar Rp 77,8 triliun (US$ 5,4 miliar) pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp 259,2 triliun (US$ 18 miliar) pada 2025. 

Sementara itu, pasar e-commerce untuk barang fisik diperkirakan akan tumbuh dari sekitar Rp 642,2 triliun (US$ 44,6 miliar) pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp 1.980,0 triliun (US$ 137,5 miliar) pada 2025.

Adapun pasar financial technology services diperkirakan akan tumbuh dari sekitar Rp 256,3 triliun (US$ 17,8 miliar) pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp 1.009,0 triliun (US$ 70,1 miliar) pada 2025.

Paulus menambahkan, peluang pertumbuhan itu juga akan terdorong oleh gencarnya perkembangan digitalisasi di Indonesia. 

"Bisa melahirkan calon-calon konsumen baru buat Grup GoTo," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/3). 

Asal tahu saja, lebih dari 55 juta pengguna bertransaksi secara tahunan secara proforma dalam dua belas bulan terakhir. Adapun nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) secara proforma tercatat Rp 414,2 triliun (US$ 28,8 miliar) dalam dua belas bulan terakhir. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×