Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Laba bersih Rp 150 miliar juga lebih realistis tercapai jika AISA mampu mengurangi biaya bunga hingga Rp 102 miliar sepanjang tahun ini. Meski begitu, soal utang sudah tak lagi menjadi isu utama AISA.
Masuknya FKS Group sebagai pemegang saham mayoritas berhasil membuat AISA mengurangi beban utang menjadi hanya Rp 200 miliar. Sebelumnya, beban AISA mencapai Rp 2,1 triliun.
Dengan segala restrukturisasi utang yang telah dilakukan, AISA diperkirakan mampu menghemat beban bunga Rp 8 miliar-Rp 9 miliar per bulan. Keberadaan FKS juga membuat AISA lebih mudah mendatangkan bahan baku yang lebih murah dibanding pemasok yang ada selama ini.
Baca Juga: Realisasi Private Placement Tiga Pilar (AISA) Sudah Mencapai Rp 949 Miliar
Dengan mempertimbangkan kondisi fundamental, harga wajar AISA seharusnya Rp 472 per saham. Artinya, harga saham AISA yang saat ini di level Rp 294 per saham sudah terdiskon sekitar 38%.
Dengan level tersebut, price to earning ratio AISA juga hanya sekitar 17 kali, terdiskon 42% dibanding rata-rata PER industrinya. Meski belum menetapkan rating untuk saham AISA, namun dengan valuasi yang ada, Marco menilai saham AISA merupakan yang termurah di industrinya.
Baca Juga: Saham Tiga Pilar Sejahtera (AISA) direkomendasikan beli, ini sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News