kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masa shutdown pemerintahan AS tak menjegal IHSG


Rabu, 09 Januari 2019 / 06:05 WIB
Masa shutdown pemerintahan AS tak menjegal IHSG


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Amerika Serikat (AS) masih dalam mode tak beroperasi sebagian. Masa partial government shutdown ini sudah memasuki pekan ketiga, tanpa tanda-tanda segera berakhir. 

Sebagai informasi, shutdown merupakan penghentian sementara kegiatan operasional Pemerintah Federal AS yang disebabkan belum disepekatinya Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran AS. Pemerintah dan parlemen bersitegang lantaran Presiden Donald Trump bersikeras membangun tembok perbatasan untuk menghalau imigran senilai US$ 5,6 miliar. Kendati sudah ada penawaran dengan pagar baja dari parlemen, Presiden Trump bergeming dengan keinginannya.

Di AS, efeknya sudah mulai terasa. Berbagai layanan publik tertunda. Ratusan penyelenggara negara juga terancam belum mendapatkan upah. 
Efek terganggunya kondisi internal AS, menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, sangat kecil terhadap pasar modal Tanah Air. Pasalnya, ini adalah masalah internal AS yang tidak ada sangkut paut secara langsung dengan Indonesia.

Nyatanya, IHSG bullish dalam dua pekan terakhir. "Pengaruhnya terhadap perekonomian global memang ada, tapi dengan catatan shutdown itu berlaku secara keseluruhan pemerintahan AS, bukan parsial seperti saat ini," kata William, Senin (7/1).

Namun, ia berharap kekisruhan ini bisa segera berakhir. Karena bisa memberikan sentimen positif bagi pergerakan indeks saham. Tidak dapat dipungkiri, kinerja bursa saham di AS juga dipengaruhi oleh sentimen dari pemerintah AS. Kemudian, barulah kinerja Wall Street yang mempengaruhi bursa di Asia, termasuk IHSG.

Sejauh ini kinerja IHSG dinilai masih cukup baik akibat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang cukup signifikan dan tingginya aksi beli bersih atau net buy investor asing.

Selain itu adanya fenomena tahunan January Effect menjadi salah satu pendongkrak kinerja IHSG di awal tahun ini. "Sentimen lain yang juga mempengaruhi IHSG adalah rencana pertemuan pejabat AS dan China di Beijing untuk membicarakan upaya penyelesaian perang dagang," kata William.

Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute menilai, terpengaruh atau tidaknya IHSG dari shutdown pemerintahan AS tergantung reaksi dan persepsi pelaku pasar. "Perhatikan ketika Trump ribut dengan The Fed lalu. IHSG terimbas meski tidak ada kaitannya. Ini kembali pada reaksi dan persepsi pelaku pasar," jelas Reza.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×