Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini, Kamis (12/11) seharusnya merupakan masa penutupan penawaran instrumen investasi Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel seri SWR001. Namun, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa penawaran SWR001 hingga 20 November mendatang.
Seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, perpanjangan ini diberikan agar masyarakat memiliki waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan transaksi pembelian.
"Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembelian CWLS Ritel seri SWR001," ungkap DJPPR dalam keterangan resmi, Rabu (11/11).
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai, perpanjangan masa penawaran SWR001 ini dikarenakan kemungkinan penyerapan dana yang belum maksimal. Oleh karena itu pemerintah memperpanjang agar bisa menyerap lebih banyak sekaligus menjaring minat investor.
“Sosialisasi SWR001 ini saya rasa masih kurang, masih kalah pamor dibanding Sukuk Tabungan maupun Obligasi Ritel kemarin, Padahal market untuk instrumen ini kan sebenarnya luas, hanya saja karena sosialisasi yang kurang maksimal, akhirnya minatnya tidak terlalu besar. Saya saja yang di market tidak terlalu mendengar soal instrumen ini,” jelas Ramdhan kepada Kontan.co.id, Kamis (12/11).
Baca Juga: Masa penawaran Cash Waqf Linked Sukuk SWR001 diperpanjang hingga pekan depan
Ramdhan berharap, dengan sisa waktu yang ada, pemerintah maupun mitra distiribusi bisa lebih mengoptimalkan sosialisasi SWR001. Pasalnya dengan besarnya market umat islam sebagai target utama, lalu banyak lembaga yang mengelola secara mandiri, seharusnya dengan masuknya pemerintah, bisa menggaet minat masyarakat.
Ke depan, Ramdhan berharap pada masa penutupan SWR001 nanti, pemerintah setidaknya bisa menjaring dana di kisaran Rp 50 miliar. Jumlah yang sama dengan penerbitan seri CWLS pertama. Saat itu seri SW001 yang tidak ditujukan pada ritel berhasil menghimpun dana sebesar Rp 50,8 miliar.
Adapun, seri CWLS ritel pertama ini dibuka masa penawarannya sejak 9 Oktober lalu. Instrumen investasi yang satu ini memiliki tenor dua tahun dengan SWR01 memiliki tenor dua tahun dengan tingkat imbalan bersifat tetap sebesar 5,5% per tahun.
Namun, yang membedakan SWR01 dengan obligasi ritel lainnya adalah imbalan tersebut akan disalurkan ke kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat. Sementara ketika sudah jatuh tempo, uang pokok investor akan dikembalikan
Nantinya, pihak yang menyalurkan adalah Nazhir yang kredibel dan sudah ditunjuk Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas Nazhir.
Guna menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan penyaluran dana imbalan SWR01, Nazhir diwajibkan membuat laporan ke BWI dan Kementerian Agama.
Bagi masyarakat yang tertarik dengan instrumen SWR01, proses pemesanan pembelian dilakukan secara offline melalui 4 tahapan, pertama datang ke kantor mitra distribusi (midis) atau akses ke sistem online midis.
Baca Juga: Pemerintah menilai minat masyarakat terhadap sukuk ritel SWR001 cukup tinggi
Kedua, isi formulir akta ikrar wakaf dan pemesanan. Ketiga, buka rekening tabungan, rekening Surat Berharga Negara, dan Single Investor Identification (SID) dan keempat, sediakan wakaf uang di rekening tabungan.
Untuk minimum pemesanan, SWR001 ini hanya senilai Rp 1 juta dan tidak ada batas maksimal pemesanan. Underlying aset instrumen satu ini menggunakan barang milik negara dan proyek/kegiatan kementerian/lembaga pada APBN tahun 2020 dengan menggunakan akad wakalah.
Pemerintah menunjuk Bank Syariah Mandiri, Bank BRI syariah, Bank Muamalat, dan Bank BNI Syariah sebagai midis CWLS seri SWR01.
Selanjutnya: Pemerintah menawarkan Cash Waqf Linked Sukuk Ritel, minimal pembelian Rp 1 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News