kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Masa penawaran SR014 berakhir besok pagi, penjualan sudah melewati target


Selasa, 16 Maret 2021 / 18:37 WIB
Masa penawaran SR014 berakhir besok pagi, penjualan sudah melewati target
ILUSTRASI. Selasa (16/3) petang, penjualan SR014 secara nasional sudah mencapai Rp 15,93 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa penawaran sukuk ritel seri SR014 akan berakhir pada esok hari, Rabu (17/3) pada pukul 10.00 WIB. Mengutip laman Investree, Selasa (16/3) petang, penjualan SR014 secara nasional sudah mencapai Rp 15,93 triliun. 

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengaku, jumlah tersebut sudah jauh di atas ekspektasi pemerintah. Dia bilang, dana dalam Rekening Kas Bendahara Umum Negara saat ini masih relatif besar, sehingga target penerbitan SR014 dari sisi pemerintah sebesar Rp 10 triliun.

“Sehingga capaian penjualan saat ini sudah jauh melebihi dari target pemerintah. Salah satu pendorong tingginya penjualan SR014 adalah adanya jatuh tempo SR010 pada 10 Maret kemarin sehingga SR014 bisa menjadi outlet investasi yang aman bagi investor SR010 yang masih ingin menempatkan dananya di SBSN,” kata Dwi kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).

Dengan menyisakan beberapa jam lagi, Dwi pun optimistis penjualan SR014 dapat mencapai Rp 16 triliun.

Baca Juga: Jadi mitra distribusi, Bank Syariah Indonesia targetkan jual SR014 Rp 500 miliar

Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penjualan SR014 sejauh ini sudah cukup baik. Walaupun, sebenarnya penjualan SR014 masih di bawah SBN ritel pertama tahun ini, yakni ORI019 yang berhasil mengumpulkan penjualan hingga Rp 26 triliun. Sementara seri sukuk ritel sebelumnya, yakni SR013 berhasil mengantongi dana hingga Rp 25,67 triliun.

“Dengan kupon yang paling rendah dalam sejarah SBN ritel, lalu penjualannya juga berdekatan dengan ORI019, untuk bisa menembus penjualan Rp 15 triliun tentu sudah pencapaian yang baik. Lagipula, jumlah bukan jadi patokan utama, yang terpenting adalah pertumbuhan investor baru,” terang Ramdhan.

Asal tahu saja, kupon untuk SR014 hanya sebesar 5,47%. Lebih kecil jika dibandingkan ORI019 yang sebesar 5,57% dan SR013 yang sebesar 6,05%.

Baca Juga: Penjualan SR014 di BNI sudah capai 200% dari target awal

Dengan tren pertumbuhan investor baru yang terus naik dalam beberapa tahun terakhir, Ramdhan meyakini jumlah investor baru pada SR014 akan kembali tumbuh. Hal ini tidak terlepas dari masih besarnya potensi investor ritel di Indonesia dan likuiditas yang ada saat ini juga masih berlimpah.

Dengan kupon yang tetap lebih menarik dibanding deposito, lalu dapat diperdagangkan di pasar sekunder, serta sifatnya yang aman dan bebas risiko, Ramdhan meyakini penjualan SR014 masih akan terus bertambah hingga masa penutupan.

Salah satu mitra distribusi SR0014, yakni PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyebut penjualan SR014 sejauh ini juga sudah melampaui ekspektasi. BNI mematok target awal yang diajukan ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 400 miliar.

“Per 14 Maret, penjualan SR014 di BNI sudah mencapai Rp 812 miliar atau sudah lebih dari 200% target yang kami ajukan ke Kemenkeu,” kata Plt. Wakil Pemimpin Divisi Wealth Management BNI Teddy Satriadi kepada Kontan.co.id, Senin (15/3).

Baca Juga: Penjualan SR014 diperkirakan tidak akan kesulitan untuk bisa menembus Rp 15 triliun

Teddy bilang, sejauh ini pihaknya menilai minat investor terhadap SR014 masih cukup baik. Padahal, kupon yang ditawarkan SR014 merupakan yang terendah sepanjang sejarah SBN ritel.

Walau begitu, Teddy bilang kupon tersebut masih relatif menarik jika dibandingkan suku bunga acuan BI dan yield obligasi acuan dengan tenor sama. Oleh karena itu, penjualannya pun sejauh ini masih diminati dan berhasil melampaui target.

“Namun, jika dibandingkan dengan SR013, secara nominal (penjualan) SR014 di BNI lebih kecil. Hal ini kami tengarai akibat kupon SR013 memang lebih tinggi dibanding SR014. Selain itu banyak likuiditas pasar sudah terserap di ORI019 yang penjualannya berdekatan,” imbuh Teddy.

Baca Juga: Meski Mini, Imbal hasil yang Ditawarkan SR014 Tetap Menarik

Head of Global Market and Corporate Treasury Maybank I Made Budhi Purnama juga mengakui secara minat sebenarnya masyarakat masih cukup tertarik dengan SR014. Kendati demikian, dia bilang, penjualan SR014 di Maybank justru kurang maksimal. Salah satu penyebabnya adalah volatilitas yang terjadi belakangan ini agak menahan appetite nasabah terhadap SR014.

Sebagai salah satu mitra distribusi SR014, Made bilang penjualan SR014 di Maybank per Jumat (12/3) sudah mencapai Rp 101 miliar. Kendati demikian, Made menyebut jumlah tersebut masih di bawah target Maybank yang diajukan ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 200 miliar.

“Kami tentu mengupayakan penjualan SR014 di Maybank bisa mencapai target. Kami juga sudah menyiapkan strategi seperti cashback sejak awal masa penawaran. Semoga saja, pasar dalam tiga hari terakhir akan relatif lebih tenang,” pungkas Made.

SR014 merupakan SBN ritel kedua yang diterbitkan pada 2021 dan memiliki tenor 3 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 10 Maret 2024. Jumlah minimum pemesanan untuk SR014 hanya Rp 1 juta, sedangkan maksimal pemesanan sebesar Rp 3 miliar.

Baca Juga: Dijual hingga 17 Maret, SR014 sudah kantongi permintaan Rp 5,35 triliun

Imbal hasil yang ditawarkan SR014 sebesar 5,47% yang bersifat tingkat tetap atau fixed rate. Pembayaran imbal hasil atau kupon akan dilakukan rutin setiap bulan dan pembayaran pertama pada 10 April 2021.

Seri sukuk ritel ini berbentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Investor dapat melepasnya di pasar sekunder setelah berakhirnya masa minimum holding period per 11 Juni 2021. 

Bagi investor yang tertarik terhadap SR014, bisa segera menghubungi 30 mitra distribusi SR014 mengingat masa penawaran SBSN ritel ini akan segera berakhir.

Baca Juga: Penjualan SR014 capai Rp 5 triliun, midis optimistis penjualan capai target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×