Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatat pertumbuhan pra penjualan alias marketing sales cukup gemilang. Per Mei 2015, marketing sales PPRO tumbuh hingga 304% year on year (yoy) menjadi Rp 883,61 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 290,64 miliar.
Indaryanto, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan PPRO menyebutkan, perseroan saat ini telah mengembangkan 11 proyek yang terbagi dalam tiga segmen portofolio. Pertama, segmen developer dengan 8 proyek seperti superblok Grand Kamala Lagoon Bekasi seluas 25 ha dan Grand Sungkono Lagoon Surabaya seluas 3,5 ha.
Pada proyek Grand Kamala Lagoon PPRO telah meluncurkan dua tower apartemen yakni tower Emerald dan Tower Barclay. Tower Emerald mulai dibangun pada pertengahan tahun lalu. Tower setinggi 44 lantai ini akan menampung 1.688 unit apartemen. Semua unit apartemen dalam tower ini sudah terserap pasar.
Selanjutnya Tower Barclay juga akan dibangun setinggi 44 lantai dengan 2.028 unit apartemen. PPRO sudah mulai memasarkan Tower Barclay sejak awal tahun ini. Per Mei 2015, penjualan tower ini sudah mencapai 35% atau sebanyak 703 unit apartement.
Sementara untuk proyek Grand Sungkono Lagoon, tower pertama, yakni The Venetian sebanyak 508 unit telah habis terserap. Perseroan kini memasarkan tower kedua bernama The Caspian yang terdiri dari 560 unit apartemen. Per Mei 2015 tower tersebut telah terjual sebanyak 162 unit atau 29% dari total unit yang tersedia.
Kedua, segmen properti dengan proyek Mal KAZA City, Park Hotel dan properti lainnya. Ketiga, segmen KSO-Developer yakni kerjasama operasi antara PPRO dengan mitra strategis. Adapun proyek-proyeknya antara lain Apartemen Paladian Park di Kelapa Gading, Jakarta.
“Proyek-proyek yang kami kembangkan memberikan kontribusi positif terhadap pra-penjualan PP Properti. Segmen developer menjadi kontribusi terbesar yakni sebesar Rp 838,39 miliar atau 94,8% dari total prapenjualan Perseroan," ujar Indaryanto dalam keterangan resmi, Selasa (16/5).
PPRO mengembangkan proyek di daerah strategis yang sedang berkembang seperti Bogor, Serpong, Bekasi, Semarang, dan Surabaya. Selain lokasinya yang strategis, PPRO selalu membangun proyek yang berada di dekat akses pintu tol, sentra pendidikan, sentra komersial, dan fasilitas umum lain seperti rumah sakit.
Hal ini yang mendorong kuatnya pra penjualan perseroan. Misalnya, proyek Superblok Grand Kamala Lagoon tahap I yang berhasil memberi kontribusi pra penjualan tertinggi per Mei 2015 yakni sebesar 44% atau Rp 375,18 miliar. "Kami berhasil menjual 1.952 unit apartemen di Grand Kamala Lagoon sejak pertengahan 2014 lalu," lanjut Indaryanto.
Kontribusi pra penjualan terbesar selanjutnya berasal dari proyek superblok Grand Sungkono Lagoon, Surabaya sebesar Rp 231,86 miliar atau setara 27% dari total pra-penjualan Mei 2015, proyek Gunung Putri Rp 83,71 miliar atau 10% dan Payon Amartha, Semarang sebesar Rp 23,63 miliar atau 3%.
Ke depan, PPRO masih akan mendapat tambahan pendapatan dari proyek Grand Dharma Husada Lagoon, Surabaya yang sudah mulai dipasarkan. Proyek seluas 4,2 ha tersebut ditargetkankan memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp 9 Triliun yang terbagi dalam beberapa tahun.
Selain dari segmen Developer, pra penjualan PPRO berasal dari segmen Properti yang berkontribusi sebesar Rp 28,79 miliar dan segmen KSO-Properti sebesar Rp 16,45 miliar. Di akhir Juni nanti PPRO menargetkan pra penjualan sebesar Rp 1 triliun atau 40% dari target akhir tahun 2015 sebesar Rp 2,5 triliun. Segmen Developer menjadi andalan Perseroan untuk mencapai target tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News