Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bisnis emiten properti tampak melambat di tahun ini. Sampai Agustus, emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) pun baru membukukan marketing sales Rp 605 miliar. Angka penjualan tersebut baru memenuhi 52,6% dari target tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun.
Adapun, marketing sales tersebut terdiri dari residensial senilai Rp 383 miliar serta perkantoran yang cuma Rp 2 miliar. Kemudian, pendapatan berulang atau recurring income MTLA raih dari pusat perbelanjaan yakni Rp 155 miliar, hotel Rp 59 miliar, dan fasilitas olahraga Rp 6 miliar.
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan MTLA Olivia Surodjo mengatakan bahwa rendahnya marketing sales perkantoran dikarenakan baru dilakukannya peluncuran kembali atau relaunching. Sedangkan, marketing sales residensial tapak hampir mirip dengan perolehan tahun lalu. Lalu perolehan recurring income lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sampai akhir tahun, MTLA masih yakin tehadap pencapaian target marketing sales Rp 1,15 triliun. Menurut Olivia, penjualan terbesar biasanya dibukukan di 2 bulan terakhir.
"Kami masih coba kejar ke sana," ucap Olivia kepada KONTAN, Senin, (8/9).
MTLA pun baru melakukan groundbreaking Metropolitan Mall Cileungsi pada Agustus lalu. Untuk proyek itu, investasi yang MTLA rogoh yakni Rp 200 miliar. Pusat perbelanjaan yang dibangun di atas tanah seluas 5 hektare tersebut diproyeksikan rampung di 2016.
Dengan menyasar proyek komersial, MTLA berharap recurring income mereka dapat memegang porsi 40% dalam tiga tahun ke depan. Saat ini, porsi recurring income MTLA sudah mencapai 36,36% dari total marketing sales.
Pada semester satu, laba MTLA naik 10,15% dari Rp 106,34 miliar ke posisi Rp 117,14 miliar. Kemudian, pendapatan usahanya tumbuh 29,07% dari Rp 382,83 miliar menjadi Rp 494,13 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News