Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan marketing sales tahun 2020 yang lebih tinggi dari estimasi. Pada tahun 2020, CTRA tercatat mengantongi marketing sales sebesar Rp 5,5 triliun di 2020.
Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakoso dalam riset 5 Februari 2021 menjelaskan, angka marketing sales CTRA memenuhi 122,2% dari target. "Sehingga, kami merevisi naik proyeksi marketing sales pada tahun 2021 dapat tumbuh menjadi Rp 6 triliun atau naik 9,1% secara year on year (YoY)," terang dia, dalam riset.
Peningkatan marketing sales CTRA terbesar berasal dari Jakarta & sekitarnya serta Sumatera menjadi kontributor utama. Meskipun di 2020 terjadi pandemi, wilayah tersebut justru mencatatkan kenaikan realisasi marketing sales.
Baca Juga: CTRA mengembangkan berbagai strategi bisnis untuk mendorong penjualan di tahun ini
Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya CTRA mencatatkan marketing sales yang relatif stabil yaitu di Rp 2,3 triliun atau naik 0,6% YoY setara dengan 42,7% dari total realisasi. Beberapa proyek yang dominan terdiri dari CitraRaya Tangerang dengan kontribusi Rp 584 miliar dan rata-rata harga di Rp 851,3 juta per unit. CTRA juga memiliki proyek Citra Sentul Raya yang berkontribusi Rp 506 miliar dengan rata-rata harga di Rp 1,1 miliar per unit.
Selain itu, wilayah Sumatera juga mencatatkan peningkatan marketing sales ke Rp 996 miliar atau naik 84,9% YoY. Peningkatan marketing sales didominasi proyek CitraLand Gama City Medan sebesar Rp 685 miliar dengan harga rata-rata yang premium yaitu di Rp 3,4 miliar per unit.
Realisasi marketing sales CTRA di 2020 Rp 5,5 triliun, setara dengan 122,2% dari target perusahaan sebesar Rp 4,5 triliun.
Pada tahun ini, CTRA akan membayar utang SGD 150 juta menggunakan penerbitan medium term notes baru. Untuk memenuhi kewajiban utang jatuh tempo di September 2021, CTRA kembali menerbitkan medium term notes Series 003 Notes sebesar SGD 100 juta, yang telah dicatatkan pada tanggal 3 Februari 2021 di Singapore Stock Exchange.
Baca Juga: Ciputra (CTRA) Catatkan MTN Senilai S$ 100 Juta
Kupon yang dikenakan lebih besar yaitu di 6% per tahun, dimana ini lebih besar dibandingkan notes payable sebelumnya, yang sebesar 4,85%. Hal ini
lebih diakibatkan oleh penurunan peringkat kredit oleh Fitch Ratings untuk perseroan dari BB- ke B+ pada November 2020.
CTRA harus membayar lebih mahal karena pelemahan kinerja akibat pandemi. Kemudian CTRA menambahkan Series 003 Notes dengan tranche sebesar SGD 25,0 juta dengan kupon dan periode jatuh tempo yang sama.
"Namun, untuk secara keseluruhan kami masih melihat kondisi neraca CTRA masih dalam kategori sehat, dimana kami memproyeksikan net gearing ratio di 0,3x, masih di bawah rata-rata peers yang sebesar 0,4x," jelas Ishlah dalam riset.
Kinerja marketing sales CTRA juga membuat Panin Sekuritas merevisi naik estimasi pendapatan dan laba untuk tahun 2021. "Revisi terbaru kami memperkirakan pendapatan dan laba bersih di 2021 sebesar Rp 7,5 triliun dan Rp 1 triliun dari sebelumnya di Rp 6,8 triliun dan Rp 906 miliar," terang Ishlah dalam riset.
Pada tahun 2020, pendapatan CTRA menurut hitungan Panin Sekuritas akan menjadi Rp 6,16 triliun, turun 19,1% dari periode sama tahun 2019. Sedangkan laba bersih CTRA pada tahun 2020 diproyeksikan bisa mencapai Rp 704 miliar.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) catatkan MTN S$ 100 juta
Ishlah menjelaskan, kenaikan proyeksi kinerja CTRA didasari oleh perolehan marketing sales selama tahun 2020 sebesar Rp 5,5 triliun, yang lebih tinggi dari estimasi Panin dan target perseroan yaitu di Rp 4,5 triliun.
Kedua, produk hunian dengan harga di bawah Rp 2 miliar per unit, masih akan menjadi fokus CTRA. Dimana segmen ini lebih resilient di tengah perlambatan ekonomi. "Dari faktor eksternal, kami melihat sektor properti tercatat mulai membaik di kuartal IV 2020 didukung data KPR dan KPA November 2020
meningkat secara bulanan sebesar 0,92% MoM," terang Ishlah. NPL untuk KPR dan KPA juga mulai menurun masing-masing menjadi ke 2,76% dan 2,42% dimana yang tertinggi tercatat pada bulan Juni 2020 di 3,20% dan 2,86%.
Faktor ketiga, dalam sembilan bulan di 2020, IHPR (Indeks Harga Properti Residensial) khususnya rumah menengah menunjukan pemulihan harga secara tahunan naik 1,7% secara YoY. Dimana dalam sembilan bulan di 2019, naik 1,4% YoY. Dimana peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata seluruh tipe hunian, yang tumbuh 1,5% YoY dan dalam 9 bulan di 2019 naik 1,8% YoY.
Baca Juga: Gandeng Total Solar DG, Chandra Asri bangun panel surya fase kedua
CTRA juga dalam akan mendapatkan sentimen positif dari kebijakan relaksasi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPR) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang dapat mendorong pertumbuhan kredit properti ditambah dengan suku bunga KPR dan KPA yang rendah, tercatat sebesar 8,31%, terendah dalam 10 tahun terakhir.
Karena alasan tersebut, Panin Sekuritas beri rekomendasi saham CTRA untuk beli dengan target harga Rp 1.250 per saham. Metodologi valuasi yang digunakan rata-rata dari NAV dengan discount 55,0%, rata-rata historikal 5 tahun PB band, dan PB relative dengan premium 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News