kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marketing sales emiten properti naik 63%, saham ini yang disarankan Maybank Kim Eng


Sabtu, 17 Oktober 2020 / 10:45 WIB
Marketing sales emiten properti naik 63%, saham ini yang disarankan Maybank Kim Eng


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil marketing sales alias pra penjualan emiten properti di kuartal III tahun ini meningkat 63% secara kuartalan. Ini terjadi karena peningkatan permintaan dari pembeli rumah pertama dari segmen menengah bawah. 

Hal ini tentu akan berdampak positif bagi para pengembang. Aurellia Setiabudi analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 12 Oktober 2020 menjelaskan sejak Pemprov DKI Jakarta melonggarkan kebijakan lockdown (PSBB) membawa dampak positif bagi pemilik mal seperti PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). 

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) cetak marketing sales Rp 4,7 triliun hingga September 2020

Meski memberi sentimen positif, tapi Aurellia menyebut tidak membawa nilai cukup signifikan. Pilihan saham Maybank Kim Eng adalah PWON, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), SMRA dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). 

"Banyak pengembang melaporkan pemulihan hasil marketing sales secara bulanan sejak posisi terendah pada April-Mei 2020," terang Aurellia dalam riset. Ia menyebut, proyek baru diluncurkan pada kuartal tersebut terserap dengan baik. Dalam sembilan bulan di tahun 2020, hasil marketing sales sebagian besar pengembang telah memenuhi lebih dari 75% dari target pra-penjualan mereka. 

Berdasarkan riset Aurellia, dari enam emiten properti yakni PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), BSDE, CTRA, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PWON dan SMRA secara total menghasilkan marketing sales Rp 5,77 triliun di kuartal III tahun ini. Angka ini meningkat 63% dibanding kuartal II tahun ini sebesar Rp 3,53 triliun. 

Namun jika ditengok secara year on year (yoy), secara agregat terjadi penurunan marketing sales 11% pada kuartal III-2020 dari Rp 6,48 triliun pada kuartal III tahun 2019. 

Baca Juga: Penjualan melesat di empat bulan terakhir, ini kata Honda Prospect Motor (HPM)

Sementara jika dihitung dalam sembilan bulan di tahun ini, hasil marketing sales enam emiten properti sebesar Rp 14,69 triliun, turun 12% secara yoy. Angka ini memenuhi 73% dari target marketing sales perusahaan sebesar Rp 20,2 triliun. Aurellia menilai, masih bisa ada kenaikan lebih lanjut untuk setahun penuh.

Ke depan dengan penerapan PSBB yang santai sampai hadirnya vaksin maka prospek emiten properti bakal kian membaik. Efek pelonggaran PSBB Pemprov DKI Jakarta sejak 14 September 2020 sangat positif bagi pemilik mal setelah terpukul selama delapan bulan. "Sekarang bioskop dan pusat kebugaran di mal, restoran bisa kembali beroperasi," jelas Aurellia. 

Baca Juga: Didominasi proyek di Surabaya, PWON sudah penuhi 67% target marketing sales tahun ini

Efek positif akan segera dirasakan oleh PWON dan SMRA yang memiliki mal cukup besar di Jakarta. Aurellia bilang, pasar juga tampaknya mengabaikan pra penjualan yang tumbuh secara bulanan dan kuartalan. Padahal menurut Aurellia valuasi saham emiten properti sudah terdiskon. 

"Ini adalah sebuah entry point yang menarik untuk sektor properti dan kami yakini memiliki prospek yang menjanjikan karena memiliki prospek struktural jangka panjang terutama di segmen pasar massal," jelas Aurellia dalam riset. 

Untuk pilihan saham Maybank menyarankan BSDE dengan target Rp 1.000 per saham. Ia juga memilih CTRA, PWON dan SMRA dengan target harga masing-masing di R 1.000, Rp 600 dan Rp 850 per saham. Sementara ASRI dan LPKR disarankan hold dengan target Rp 165 per saham dan Rp 165 per saham. 

Baca Juga: Agung Podomoro Land (APLN) bukukan marketing sales Rp 2,4 triliun per September 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×