kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marketing sales ASRI lesu, ini catatan analis


Jumat, 27 Mei 2016 / 20:30 WIB
Marketing sales ASRI lesu, ini catatan analis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Emiten properti, PT Alam Sutera Tbk (ASRI) baru berhasil mengantongi marketing sales atau pra penjualan Rp 418,1 miliar hingga akhir April 2016. Jumlah tersebut baru 8,4% dari total target yang dipatok tahun ini yakni Rp 5 triliun.

Bahkan jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu, pencapaian marketing sales pengembang Garuda Wisnu Kencana (GWK) tersebut mengalami penurunan 52%. Selama empat bulan pertama tahun 2015, ASRI masih mencatatkan marketing sales Rp 876,4 miliar.

Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas mengatakan catatan angka pra penjualan ASRI tersebut jauh di bawah rata-rata penurunan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yakni -19.77%. "Ini terendah dalam lebih dari separuh dekade," katanya dalam riset pada 18 Mei 2016.

Dia meyakini, tanpa ada perbaikan permintaan dan aktivitas industri yang signifikan ASRI berpotensi tidak akan mencapai target marketing sales tahun ini, terutama mengingat target dari high rise office yang tercatat paling tinggi yakni Rp 1,7 triliun dibandingkan dengan residential Pasar Kemis Rp 1 triliun dan commercial Serpong Rp 1,1 triliun.

Oleh karena itu, Akhmad menurunkan rekomendasi untuk ASRI dari buy menjadi hold meskipun ada potensi perbaikan aktivitas perekonomian
yang akan memberikan dampak signifikan pada kinerja perseroan di tahun depan. Dia belum melihat adanya perbaikan dari sisi penjualan maupun
adanya konfirmasi pembalikan arah kinerja keuangan ASRI hingga kuartal I.

"Tingkat utang yang tinggi dan potensi catatan forex loss termasuk lemahnya pertumbuhan arus kas dan pencapaian angka pra penjualan
hingga akhir bulan lalu, telah mendorong kami untuk menurunkan rekomendasi menjadi HOLD dengan target Rp 390 per saham," kata Akhmad.

Sementara ASRI mengharapkan klaster terbaru di Pasar Kemis dan Alam Sutera serta proyek tower di Kota Ayodhya akan mendukung kinerja tahun ini. Selain penjajakan yang telah dilakukan untuk JV dengan developer kelas internasional dalam rangka melakukan risk and capital sharing untuk pipeline project berikutnya.

Akhmad berharap, potensi one off transaction pengembangan superblok (20ha) dan MoU dengan China Fortune Land Development juga diharapkan akan ikut memberikan pengaruh positif pada potensi tercapainya target pra penjualan.

James Wahyudi, analis Sinarmas Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi buy untuk ASRI namun menurunkan target harga menjadi Rp 450 per saham dari sebelumnya Rp 540 setelah lemahnya pencapaina marketing sales perseroan.

"Rekomendasi buy dipertahankan karena outlook properti diperkirakan akan lebih baik didukung oleh kebijakan tax amnesty dan penurunan suku bunga," jelasnya.

Menurut James, tantangan ASRI masih besar karena adanya utang obligasi dalam dollar AS (USD) yang cukup besar yakni US$ 460 juta atau setara Rp 6 triliun yang berpotensi membuat beban keuangan meningkat.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×