kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Market cap LQ45 hangus Rp 1.712 triliun, ini 10 saham dengan porsi turun paling besar


Minggu, 22 Maret 2020 / 17:44 WIB
Market cap LQ45 hangus Rp 1.712 triliun, ini 10 saham dengan porsi turun paling besar
ILUSTRASI. Kapitalisasi pasar (market cap) saham-saham LQ45 tergerus hingga Rp 1.712 triliun sejak awal tahun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, indeks saham LQ45 merosot 38,42% hingga perdagangan Jumat (20/3). Semua anggota indeks ini, yakni 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta fundamental perusahaan yang baik mencatatkan penurunan harga. 

Alhasil, kapitalisasi pasar (market cap) saham-saham LQ45 tergerus hingga Rp 1.712 triliun. Berdasarkan data yang diolah Kontan.co.id, berikut ini adalah sepuluh saham LQ45 dengan penurunan market cap terbesar:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Market cap BBCA tergerus Rp 232,14 triliun, dari Rp 815,85 triliun menjadi Rp 583,71 triliun per Jumat (20/3). Harga saham BBCA merosot 29,17% secara year to date (ytd), dari Rp 33.425 per saham menjadi Rp 23.675. 

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Market cap BBRI tergerus Rp 190,69 triliun, dari Rp 537,29 triliun menjadi Rp 346,6 triliun per Jumat (20/3). Harga saham BBRI merosot 36,14% ytd, dari Rp 4.400 per saham menjadi Rp 2.810. 

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Senin (32/3)

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Market cap BMRI tergerus Rp 146,46 triliun, dari Rp 354,59 triliun menjadi Rp 208,13 triliun per Jumat (20/3). Harga saham BMRI anjlok 41,89% ytd, dari Rp 7.675 per saham menjadi Rp 4.640. 

4. PT Astra International Tbk (ASII)

Market cap ASII tergerus Rp 127,32 triliun, dari Rp 280,35 triliun menjadi Rp 153,03 triliun per Jumat (20/3). Harga saham ASII anjlok 45,42% secara ytd, dari Rp 6.925 per saham menjadi Rp 3.780. 

Baca Juga: Indeks LQ45 merosot 38,42%, berikut 10 saham yang menorehkan penurunan paling tipis

5. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Market cap TLKM tergerus Rp 107,98 triliun, dari Rp 393,38 triliun menjadi Rp 285,3 triliun per Jumat (20/3). Harga saham TLKM merosot 27,46% ytd, dari Rp 3.970 per saham menjadi Rp 2.880. 

6. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)

Market cap HMSP berkurang Rp 87,82 triliun, dari Rp 244,27 triliun menjadi Rp 156,45 triliun per Jumat (20/3). Harga saham HMSP merosot 35,95% secara ytd, dari Rp 2.100 per saham menjadi Rp 1.345. 

Baca Juga: Indeks LQ45 merosot 38,42%, berikut 10 saham yang anjlok paling dalam

7. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

Market cap BRPT berkurang Rp 87,68 triliun, dari Rp 134,41 triliun menjadi Rp 46,73 triliun per Jumat (20/3). Harga saham BRPT anjlok 65,23% ytd, dari Rp 1.510 per saham menjadi Rp 525. 

8. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Market cap UNVR berkurang Rp 82,98 triliun, dari Rp 320,46 triliun menjadi Rp 237,48 triliun per Jumat (20/3). Harga saham UNVR merosot 25,89% ytd, dari Rp 8.400 per saham menjadi Rp 6.225. 

Baca Juga: IHSG mulai menapak di zona hijau, masih turun 14,52% sepekan

9. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Market cap BBNI berkurang Rp 77,05 triliun, dari Rp 144,93 triliun menjadi Rp 67,88 triliun per Jumat (20/3). Harga saham BBNI anjlok 53,63% ytd, dari Rp 7.850 per saham menjadi Rp 3.640. 

10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Market cap CPIN berkurang Rp 37,55 triliun, dari Rp 106,59 triliun menjadi Rp 69,04 triliun per Jumat (20/3). Harga saham CPIN merosot 35,23% secara ytd, dari Rp 6.500 per saham menjadi Rp 4.210. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×