Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Perusahaan berhasil membukukan penjualan bersih yang tumbuh signifikan sebesar 62,7% secara tahunan (YoY), dari Rp 559 miliar pada 2023 menjadi Rp 910 miliar di tahun 2024.
Pencapaian ini turut mendorong beban pokok penjualan perusahaan yang naik 58% YoY, menjadi Rp 468 miliar. Alhasil, laba kotor MARK yang tercatat sebesar Rp 442 miliar, atau sekitar 48,5% dari penjualan, mencerminkan kinerja yang solid.
Namun, MARK juga mengalami kenaikan beban penjualan sebesar 2,8% YoY menjadi Rp 9,1 miliar, sementara beban umum dan administrasi tercatat naik 24,7% YoY, mencapai Rp 79 miliar.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan, laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk MARK tercatat sebesar Rp 286,5 miliar.
Jumlah tersebut melonjak 83,7% dibandingkan dengan laba bersih yang tercatat pada 2023, yakni Rp 156 miliar.
Pencapaian ini bahkan melampaui target laba yang telah ditetapkan pada awal tahun 2024 sebesar Rp 250 miliar.
Baca Juga: Ada Peluang Genjot Pasar Ekspor, Tengok Rekomendasi Saham Mark Dynamics (MARK)
"Kontribusi pasar ekspor terus menjadi faktor utama dalam mendorong kinerja MARK. Pasar ekspor menyumbang 83% dari total pendapatan perusahaan," ujar Sekretaris Perusahaan MARK Yuriani Trisjoyo dalam keterangan resminya yang diterima KONTAN, Senin (24/3).
Adapun, Malaysia menjadi negara tujuan ekspor terbesar, menyumbang 48% dari total penjualan. Diikuti oleh Thailand (24%), China (13,5%), dan Vietnam (10,6%). Secara keseluruhan, penjualan ekspor MARK mencatatkan pertumbuhan tahunan yang signifikan sebesar 74%, dari Rp 435 miliar menjadi Rp 756 miliar.
Pencapaian ini semakin diperkuat dengan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang memberikan dampak positif bagi perusahaan. Dengan kondisi ini, daya saing MARK di pasar global semakin meningkat, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan profitabilitas perusahaan.
Sebagai langkah untuk memperkuat posisinya di pasar global, MARK terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional. Saat ini, tingkat utilitas pabrik telah mencapai 66%, meningkat signifikan dari sebelumnya 40%.
"Peningkatan efisiensi ini memberikan dampak positif terhadap biaya produksi yang lebih rendah dan peningkatan margin laba bersih, yang naik dari 27% pada 2023 menjadi 31% pada 2024," jelasnya.
Dengan landasan pertumbuhan yang kuat dan strategi jangka panjang yang berfokus pada inovasi produk dan efisiensi, Mark Dynamics Indonesia optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin global di industri cetakan sarung tangan.
MARK juga terus berupaya untuk meningkatkan utilitas pabrik dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi yang kompetitif, guna mendukung kinerja yang lebih optimal di masa depan.
Selanjutnya: Gangguan Pencernaan dan Kolesterol Sering Terjadi Saat Ramadan dan Lebaran
Menarik Dibaca: Gangguan Pencernaan dan Kolesterol Sering Terjadi Saat Ramadan dan Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News