kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.286   133,24   1,63%
  • KOMPAS100 1.152   22,76   2,02%
  • LQ45 829   22,63   2,81%
  • ISSI 293   4,75   1,65%
  • IDX30 434   11,82   2,80%
  • IDXHIDIV20 495   13,68   2,84%
  • IDX80 128   3,13   2,50%
  • IDXV30 137   3,14   2,34%
  • IDXQ30 138   3,87   2,88%

Marjin laba kotor ADRO susut 20% tahun lalu


Selasa, 11 Maret 2014 / 11:07 WIB
Marjin laba kotor ADRO susut 20% tahun lalu
ILUSTRASI. Soccer Football - Serie A - AC Milan v Spezia - San Siro, Milan, Italy - January 17, 2022 AC Milan coach Stefano Pioli reacts REUTERS/Daniele Mascolo


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tekanan harga jual batubara membuat kinerja emiten di sektor ini ikut merosot. Tak terkecuali PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Untungnya, meski mengalami penurunan, tapi kinerja ADRO masih berada pada teritori positif.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan (11/3), untuk tahun buku 2013, manajemen membukukan pendapatan US$ 3,28 miliar, turun 12% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,72 miliar. Beban pokok pendapatannya turun 5% menjadi US$ 2,55 miliar dari sebelumnya US$ 2,68 miliar.

Penghematan beban pokok tersebut setidaknya tetap membuat laba bersih ADRO tidak defisit meski mengalami penurunan. ADRO mencetak laba bersih US$ 229 juta, turun 40% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 383 juta.

Namun, tetap saja penurunan top line dan bottom line tersebut membuat marjin laba kotor ADRO tergerus 20% menjadi 22,5% dari sebelumnya 28%. Marjin usahanya juga susut 28% menjadi 16,3% dari sebelumnya 22,5%. Sementara, marjin EBITDA-nya juga turun 15% menjadi 25% dari sebelumnya 29,6%.

Laba bersih per saham ADRO untuk tahun buku 2013 ada di level US$ 0,00723 per saham. Angka ini anjlok 40% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 0,01205 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×