Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan penguatan. Pada Kamis (27/6), IHSG ditutup di level 4.723,06 atau turun 11% dibandingkan hari sebelumnya.
Sebaliknya, Bursa Asia yang tercermin dari indeks MSCI Asia PasificĀ naik 0,3% ke level 136,07. Analis OSO Securities, Andri Goklas mengatakan, pergerakan IHSG dipengaruhi isu politik Ukraina yang kembali mencuat.
Hal itu menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang meminta pengetatan sanksi terhadap Rusia. "Hal ini memicu kecemasan investor," katanya.
Selain itu, menurut Andri, investor masih berharap Bank Central China memberikan stimulus moneter. Pasalnya, perekonomian China hingga saat ini masih mengalami perlambatan.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada bilang, penurunan IHSG disebabkan aksi jual pelaku pasar. "Mereka mengantisipasi libur hari Senin pekan depan," ujarnya.
Menurut Reza, ada persepsi masyarakat untuk mengamankan portofolio sebelum adanya libur panjang. Oleh karena itu, investor cenderung mengamankan saham mereka.
Muhammad Alfatih, analis Samuel Sekuritas memprediksi IHSG masih akan melemah hingga menjelang pemilihan legislatif dua pekan mendatang.
Pasalnya, investor masih menunggu hasil koalisi partai politik. Termasuk koalisi partai PDIP yang mengusung Joko Widodo sebagai calon presidennya.
"Meski elektabilitasnya tinggi, Jokowi mendapat tantangan karena elektabilitas Prabowo Subianto juga meningkat," ujarnya.
Sedangkan dari luar, saham Amerika dan Eropa sedang dalam tren konsolidasi. Sementara saham-saham di Bursa Asia cenderung berada di level bawah.
Alfatih memprediksi IHSG hari ini akan turun dan bergerak pada kisaran 4.660 - 4.730. Andri pun menebak IHSG turun dan bergerak pada rentang 4.689 - 4.770. Reza juga menebak IHSG turun dan bergerak pada 4.695 - 4.744.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News