Reporter: Ruisa Khoiriyah, Agung Jatmiko | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Sekitar tiga dekade silam, mungkin kebanyakan orang tak menyangka kawasan Serpong, Tangerang Selatan, bakal berkembang sepesat sekarang. Dekade 1980-an, daerah yang masuk di wilayah Banten itu masih merupakan kawasan hutan karet. Sepi dan gelap.
Namun, hanya butuh seperempat abad bagi Serpong untuk mengukir kisah baru. Kemunculan berbagai proyek properti besar oleh para pengembang raksasa seperti Grup Ciputra, kelompok usaha Sinar Mas, Summarecon, Paramount, grup Lippo, dan lain sebagainya mengubah drastis wajah Serpong.
Sempat terpukul oleh krisis moneter 1997, pamor kawasan ini ternyata bertahan. Kini, Serpong mengemuka sebagai salah satu kawasan emas properti dengan pertumbuhan paling mengesankan. Tengok pertumbuhan harga tanah
di kawasan tersebut.
Saat ini harga tanah di Serpong sudah melejit di kisaran Rp 10 juta per m². Bahkan, sebuah rumah termurah di BSD City, misalnya, sudah
Rp 12 juta per m². “Sudah mengalahkan harga tanah di dalam kota,” ujar Bangga Nirwanjaya, seorang pengamat properti. Di kawasan Jakarta Timur, sebagai contoh, rata-rata harga tanah di kuartal III–2013 lalu masih berkisar Rp 5,63 juta per m².
Memang bukan hal aneh jika perkembangan Serpong begitu pesat. Kendati di pinggir Jakarta, kawasan ini sudah lengkap oleh aneka fasilitas, mulai dari sarana hiburan seperti mal, fasilitas rekreasi dan kuliner, sekolah dan universitas, juga jalur transportasi ke arah Jakarta yang
relatif lengkap.
Jalur kereta api listrik (KRL) ke arah Jakarta tersedia. Begitu pula ruas jalan tol. Daya jual kawasan Serpong kemungkinan bakal kian menawan seiring rencana pembangunan ruas jalan tol Serpong–Balaraja yang menghubungkan Tangerang dan Tangerang Selatan.
Makin tak terkejar
Alhasil, dengan segala kelebihan yang dimilikinya, pamor Serpong sebagai kawasan properti yang prospektif semakin mentereng. Harga properti di Serpong kian mahal.
Untuk memiliki rumah tapak di sana, kini Anda bakal sulit menemukan rumah berharga ratusan juta di BSD City, Gading Serpong, ataupun Alam Sutera. Rata-rata harganya sudah miliaran rupiah. Kalau pun ada yang berbanderol ratusan juta rupiah, umumnya berlokasi jauh dari pusat kawasan Serpong.
Situasi ini agaknya tak luput dari bidikan para pengembang. Permintaan akan properti hunian di Serpong terus mengalir sedang daya beli pasar semakin hari semakin tak mampu mengejar harga yang terus menjulang tinggi.
Apalagi, di tengah situasi saat ini. Bunga kredit bank tengah meroket dan banyak restriksi alias batasan dalam pembelian unit properti di Indonesia, termasuk kebijakan uang muka.
Alhasil, bukan hal aneh ketika hari-hari ini para pengembang akhirnya semakin giat melebarkan pasar ke proyek high rise building, yakni dengan menawarkan unit-unit apartemen. Apartemen menjadi alternatif hunian dengan harga relatif lebih murah dibanding landed house.
Anton Sitorus, Direktur Riset Jones Lang LaSalle Indonesia, perusahaan konsultan properti, melihat, inilah yang terjadi di Serpong sekarang. Lihat saja, beberapa pengembang giat menawarkan proyek apartemen di kawasan tersebut. “Di sisi lain, perkembangan Serpong sebagai kawasan komersial semakin pesat, otomatis turut memicu pasar properti hunian,” ujar dia.
Catatan KONTAN, beberapa pengembang berlomba menawarkan proyek-proyek apartemen baru di kawasan Serpong. Mereka, antara lain, adalah PT Waskita Karya Tbk bersama Triniti Group, Sutera Agung Properti, dan PT Prioritas Land. Kehadiran proyek apartemen baru tersebut akan melengkapi keberadaan apartemen yang sudah lebih dulu eksis di Serpong, seperti apartemen Ayodhya, Scientia Gading, Atria Residence, dan sebagainya.
Prospek cerah
Serpong mungkin memiliki seabrek kelebihan sebagai daerah pinggiran (sub-urban) DKI Jakarta. Namun, benarkah berinvestasi apartemen di daerah satelit seperti Serpong berprospek menawan?
Maklum, Serpong selama ini lebih familier sebagai kawasan pemukiman mereka yang bekerja di Jakarta. Sedang apartemen cenderung diburu sebagai tempat tinggal di tengah kota atas nama kepraktisan dan menghemat waktu. Jadi, apa menariknya memiliki apartemen di pinggiran?
“Tetap menarik, karena ke depan daerah pinggiran akan semakin berkembang menjadi wilayah ekonomi sendiri bahkan bisa saja tidak lagi banyak tergantung dengan aktivitas di pusat kota,” ujar Bangga.
Lambat laun, kawasan tengah kota bakal jenuh bin padat. Harga unit properti di sana juga kian tak terjangkau untuk kegiatan bisnis. Bukan tidak mungkin ke depan bakal kian banyak pebisnis yang mengalihkan kantor ke daerah pinggiran. “Imbasnya, lama-kelamaan apartemen di pinggiran pun akan menjadi alternatif menarik, sama dengan yang terjadi di Jakarta saat ini,” imbuh Ferry Salanto, Manajer Divisi Riset Colliers International Indonesia, perusahaan konsultan properti.
Pertumbuhan margin investasi apartemen di Serpong, menurut para pengamat dan konsultan properti, tidak akan berbeda dengan laju pertumbuhan rumah tapak di Serpong sekarang ini. “Bisa di atas 30%,” prediksi Bangga.
Ferry ingat, di masa awal pengembangan kawasan Serpong, banyak kalangan yang menganggap remeh potensi perkembangan daerah itu. “Dulu yang beli rumah di BSD banyak dicibir,” celetuk dia.
Namun, kenyataan berbicara lain. Kini orang melihat perkembangan Serpong nan pesat dan memberikan keuntungan investasi properti yang legit.
Fenomena serupa bisa pula terjadi pada masa depan investasi apartemen di Serpong. Dengan semakin kuat peluang Serpong menjadi pusat bisnis baru, apartemen akan menjadi investasi yang menjanjikan. Anda tertarik? Silakan cermati terlebih dulu beberapa tawaran apartemen baru di Serpong, berikut ini.
Apartemen Brooklyn Alam Sutera
Pengembang pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk kepincut menggarap proyek di Serpong. Bersama PT Perintis Triniti Property, Waskita meluncurkan Apartemen Brooklyn Alam Sutera. Lokasi apartemen tersebut berada di Alam Sutera Boulevard, persis di seberang Sports Center Alam Sutera. Lokasi Brooklyn diklaim hanya berjarak 5 menit dari exit toll Alam Sutera Jakarta-Merak.
Mikaela Neyssa, Marketing Communication Brooklyn Alam Sutera, berujar, ke depan Serpong akan semakin berkembang menjadi area komersial dan perkantoran yang ramai. Kebutuhan atas apartemen bakal ikut melesat.
Lantas, seperti apa tawaran Brooklyn Alam Sutera? Mikaela bertutur, Brooklyn berkonsep mixed-use development, terdiri atas apartemen, ruko, Small Office Home Office (SoHo), dan mal. Proyek berdiri di atas lahan seluas 10.000 m².
Dua menara akan dibangun sebanyak 31 lantai berisi total 900 unit apartemen unfurnished. Brooklyn juga dileng-kapi ruko tiga lantai ukuran 5,5 m x 15 m, 2 lantai SoHo ukuran 81,4 m², dan mal. Di awal penawaran tahun lalu, harga termurah unit apartemen dibanderol mulai Rp 633 juta untuk pembelian tunai (hard cash).
Ketika peluncuran West Tower pertengahan Februari lalu, harga termurah unit apartemen sudah tinggi, mulai Rp 820-an juta. Tipe yang ditawarkan ada tiga macam, yaitu tipe studio dengan luas kotor (semi gross) 34,79 m², lalu tipe one bedroom luas 45,10 m², dan tipe two bed-room seluas 66,88 m². Adapun untuk ruko ditawarkan mulai Rp 5,5 miliar, sedang SoHo seharga Rp 1,35 miliar. Terakhir, griya tawang seluas 140 m² ditawarkan mulai Rp 2,6 miliar.
Peluncuran East Tower baru dilakukan 16 Maret kemarin. Yang menarik, kendati harganya relatif mahal, nyatanya unit properti baru itu laris bak kacang goreng. Mau bukti? Seluruh unit apartemen sudah terjual habis, begitu pun unit SoHo. “Kini, tinggal ruko dan penthouse saja,” kata Mikaela.
Anda yang tertarik menubruk unit tersisa, siapkan duit tunai atau memilih fasilitas cicilan hingga 36 kali. “Pembelian melalui kredit pemilikan apartemen (KPA) belum ada sejauh ini,” imbuh Mikaela.
Fasilitas KPA bank baru bisa tersedia ketika proyek sudah berjalan 30%. Pengembang Brooklyn menjanjikan, serah terima unit properti akan dijadwalkan pada kuartal III−2016.
Apartemen K2 Park Gading Serpong
Proyek yang digadang PT Prioritas Land ini direncanakan bakal memakan dana investasi fantastis, sekitar Rp 1 triliun. Pengembang yang berdiri sejak tahun 2011 itu meluncurkan proyek apartemen K2 Park di kawasan Gading Serpong.
Dihar Dakir, Manager Public Relations Prioritas Land, mengungkapkan, konsep proyek terpadu ini digelar di atas lahan seluas 3 hektare (ha), terdiri atas 4 menara apartemen, 1 menara perkantoran, 1 hotel, juga pusat perbelanjaan bawah tanah (sunken plaza). “Banyak perusahaan yang mengalihkan lokasi kantor ke kawasan sub-urban seiring kemacetan dan gangguan banjir di pusat kota,” ujar Dihar.
Tren itu akan mengungkit nilai properti di kawasan pinggiran termasuk Gading Serpong, di mana harga tanahnya sudah berkisar Rp 18 juta per m². Kenaikannya sudah 300% dalam lima tahun terakhir.
Lokasi K2 Park, klaim Dihar, sangat strategis karena dikelilingi oleh berbagai fasilitas umum yang sudah ada di Gading Serpong, seperti universitas, sekolah, rumahsakit, Indonesia International Expo Convention Center BSD City (IIECC), mal, dan hanya berjarak 10 menit dari exit toll Serpong.
“Proyek ini berada di lokasi emas antara Lippo Karawaci, Gading Serpong, BSD, Alam Sutera, dan Modernland,” kata Dihar, berpromosi.
Lantas, apa saja unit yang ditawarkan? Tahap pertama penawaran dibuka untuk tower Arkose, Februari lalu. Harga perdana unit apartemen termurah dibanderol sekitar Rp 355-an juta untuk tipe studio berukuran 29,3 m² (semi gross), jika investor membeli tunai.
Untuk tipe two bedroom yang merupakan gabungan dua tipe studio, harga pembelian tunai dibanderol mulai Rp 719 juta dengan luas terkecil 59,5 m². Seluruh apartemen yang ditawarkan belum dilengkapi perabot (unfurnished).
Pengembang K2 Park juga menyediakan dua macam fasilitas cicilan. Pertama, uang muka 50% ditambah sisa pembayaran di bulan ke-37. Kedua, uang muka 30% lalu libur mencicil selama setahun dan dilanjutkan angsuran 12 kali. “Belum ada fasilitas KPA sejauh ini,” kata Dihar.
Apartemen Saumata Alam Sutera
Alam Sutera agaknya semakin kukuh mencitrakan diri sebagai kawasan eksklusif di Serpong. Perusahaan pengembang pendatang baru PT Sutera Agung Properti, menawarkan proyek prestisius, yaitu apartemen mewah bernama Saumata. Apartemen ini hanya terdiri atas 1 menara yang berlantai 34 dan berisi 200 unit.
Ada beberapa tipe apartemen yang ditawarkan, yaitu two bed-room dengan luas semi gross 124 m²–127 m², lalu three bed-room seluas 159 m²–161 m², dan tipe loft (tingkat) dengan luas mulai 191 m²–208 m². Terakhir, unit griya tawang alias penthouse dengan luas mulai 206 m² hingga 260 m².
Eksklusivitas apartemen ini salah satunya ditandai dengan fasilitas private lift. Setiap unit dilengkapi dengan kitchen set dan kloset. Saumata juga memiliki fasilitas kolam renang, gym, juga supermarket.
Dengan harga per meter persegi dibanderol Rp 22,5 juta, maka harga unit termurah Saumata berkisar Rp 2,79 miliar. Pilihan pembayaran hanya ada dua, yaitu tunai dan cicilan. Jika mencicil, Anda bisa mengangsur uang muka 30% hingga 3 kali. Lalu, sisanya bisa dicicil 24 kali. Serah terima unit dijadwalkan pada kuartal III−2016.
Dessy, bagian administrasi Sutera Agung Properti, mengungkapkan, Saumata adalah proyek pertama dan satu-satunya yang digarap oleh Sutera Agung Properti. “Saat ini sudah terjual sekitar 50%,” kata dia.
Albert Lie, broker properti Century 21, menilai, lokasi Saumata memang eksklusif di tengah central business district Alam Sutera. Dengan ukuran unit yang terbilang luas untuk ukuran apartemen, Saumata menyasar kalangan high-end. “Kawasan Alam Sutera ke depan akan berkembang kian pesat sehingga apartemen bakal banyak diburu,” kata dia.
Nah, silakan pilih yang paling sreg di hati Anda! o
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News