kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenapa saham sektor properti melonjak hari ini?


Selasa, 11 Maret 2014 / 18:43 WIB
Kenapa saham sektor properti melonjak hari ini?
Katalog promo JSM Superindo 21-23 Oktober 2022 memberikan banyak diskon untuk Anda selama belanja di akhir pekan.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (11/1) ditutup menguat 0,58% dibandingkan hari sebelumnya, dan berada di posisi 4.704,21.

Diantara sembilan sektoral saham, enam indeks sektor saham menghijau, sedangkan tiga indeks sektor saham lainnya memerah.

Adapun, sektor properti mencatat kenaikan tertinggi pada hari ini, 2,46% atau naik 10,13 basis poin menjadi 421,82.

Padahal, sektor properti bukan menjadi sektor saham unggulan tahun ini, dikarenakan hambatan dari kenaikan suku bunga bank dan kebijakan kredit pemilikan rumah (KPR) yang menekan konsumen maupun pengembang properti.

Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas menjelaskan, indeks sektor properti memang bergerak naik dalam dua minggu terakhir.

"Aturan LTV (loan to value) dan kenaikan suku bunga belum begitu terasa sepenuhnya tahun lalu. Ini terlihat dari hasil pra penjualan (marketing sales) sebagian besar emiten properti yang masih mencapai targetnya di tahun 2013 kemarin," jelasnya kepada KONTAN (11/3).

Alhasil, para pelaku pasar masih optimistis dengan hasil laporan keuangan tahunan yang positif. Akan tetapi, ia melihat, indeks properti mulai terdampar pada April nanti, seiring hasil laporan keuangan kuartal 1 yang akan keluar. "Nanti baru akan terlihat pelambatan di sektor properti," tambahnya.

Namun, menurutnya, masih ada beberapa saham properti yang dapat dilirik, meski terjadi perlambatan. Ia merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Alasannya, marjin sejumlah emiten tersenut masih tinggi, kas internal yang besar, dan utang yang relatif kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×