Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
"Namun, kami mengekspektasikan akan pulihnya daya beli masyarakat, khususnya pada barang non-basic. Oleh sebab itu, UNVR diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 4% dan 7% pada 2022 dan 2023," ujar Willy.
Walau penjualan berpotensi meningkat, tekanan pada margin EBIT masih akan berlanjut. Ia memproyeksikan EBIT UNVR pada 2021,2022, dan 2023 masing-masing 18,8%, 19,8%, dan 21,2%. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari harga minyak dan CPO yang lebih tinggi dan biaya belanja iklan yang lebih tinggi.
Menurutnya, faktor pertama mungkin terbatas efeknya karena bisa dibebankan ke konsumen, tapi yang kedua harus dilakukan karena UNVR perlu secara agresif mencari peluang pertumbuhan di segmen premium.
Saat ini Willy masih mempertahankan rekomendasi hold untuk saham UNVR dengan target harga Rp 4.500. Hal ini seiring ia mengekspektasikan CAGR UNVR pada 2020-2023 hanya sebesar 2%, jauh lebih rendah dari CAGR 16-19 yang sebesar 5%.
Sementara Michael merekomendasikan beli saham UNVR dengan target harga Rp 5.800 per saham.
Selanjutnya: Kinerja kuartal ketiga solid, simak rekomendasi saham ANTM dari NH Korindo Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News