Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga minyak mentah menjadi perhatian khusus bagi emiten dengan bahan baku minyak seperti PT Chandra Asri Tbk (TPIA). Saat ini, bahan baku TPIA, yakni nafta yang merupakan turunan dari minyak ikut naik seiring peningkatan harga minyak mentah dalam beberapa waktu terakhir.
"Dengan kenaikan harga minyak dan kenaikan nafta, margin mungkin akan tertekan," kata Suryandi, Direktur sekaligus Corporate Secretary TPIA, Kamis (15/3).
Namun demikian, Suryandi meyakinkan bahwa margin perusahaan masih akan managable. Ia mengatakan bahwa opsi penyesuaian harga juga akan dipikirkan oleh perusahaan apabila terjadi kenaikan harga bahan baku.
Menurut Suryandi, beberapa langkah telah dilakukan demi menjaga margin yang lebih baik pada tahun ini. Salah satunya, efisiensi dengan cara memaksimalkan utilisasi pabrik. Saat ini, utilisasi pabrik TPIA mencapai lebih dari 90% dengan kapasitas produksi 3,3 juta ton.
Selain itu, TPIA juga akan menambah kapasitas produksi pada tahun ini, dengan mulai beroperasinya pabrik butadine dan pabrik yang memproduksi karet sintesis yakni PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI). Sebagai informasi, SRI merupakan hasil joint venture antara TPIA yang memegang kepemilikan sebesar 45% dan Michelin.
Suryandi memperkirakan pendapatan perusahaan akan tumbuh kurang lebih sama dengan tahun lalu. Sebagai gambaran, tahun lalu, perusahaan ini membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% menjadi US$ 2,42 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News