Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah maraknya sentimen negatif yang menerpa perekonomian membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak stagnan di 0,9% secara year to date (ytd). Ternyata indeks Syariah juga ikut bergerak stagnan dari awal tahun hingga sekarang, misalnya saja Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang hanya tumbuh 2,34% dan Jakarta Islamic Index (JII) malah turun 0,87% ytd. Namun keadaan ini tidak dilihat Mang Amsi sebagai ancaman, justru ia malah berpesan untuk santai saja.
Mang Amsi yang bernama lengkap Asep M. Saepul Islam selaku founder Komunitas Syariah Saham ini cuek terhadap pergerakan indeks syariah yang stagnan karena ia tidak menjadikan indeks sebagai patokan.
“Karena dalam investasi saya sudah punya penyaringnya sehingga ada screener yang memilihkan saham syariah yang mendapat katalis positif dari kebijakan dan keadaan saat ini,” jelasnya kepada Kontan saat ditemui di JCC Senayan, Sabtu (24/8).
Baca Juga: Simak sepak terjang Mang Amsi membuat Komunitas Saham Syariah
Jadi Mang Amsi fokus pada saham yang sudah terpilih. Namun ia mengakui, walaupun sudah dipilih melalui sistem, Mang Amsi tetap menganalisis pergerakan sahamnya dengan sentimen yang terjadi sekarang dan fundamental perusahannya.
Mang Amsi berpedoman pada rumus FATAMMA yang artinya lengkap. Fatamma adalah singkatan dari fundamental analisis, teknikal analisis, dan money management.
Menurutnya lewat pedoman ini investor dapat mendamaikan dan mengimbangi penggunaan analisis fundamental dan teknikal. Sebab keduanya tidak bisa dipisahkan.
Ia bilang, berbicara fundamental adalah menentukan saham apa yang mau dibeli, kemudian analisis teknikal membantu menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli. Sedangkan money management digunakan untuk mempertimbangkan berapa banyak saham yang akan dibeli.
Nah, lewat pedoman itu Mang Amsi dapat menentukan sektor dan saham apa yang menurutnya cocok diinvestasikan di tengah keadaan saat ini. Menurutnya, di tengah kondisi seperti ini investor tetap punya peluang besar untuk untung. Baiknya adalah masuk sektor yang diuntungkan dengan sentimen saat ini yang lagi uptrend.
Mang Amsi menyatakan saat ini sedang menelisik perusahaan yang berhubungan dengan tambang emas sebab pergerakan sahamnya tidak terlepas dari harga emas yang naik dan isu mobil listrik.
Jadi saat ini, ia sedang fokus dengan saham yang punya fundamental baik tapi harganya sedang di bawah. Di antaranya saham di sektor kabel dan emas. Sentimen di saham kabel karena ditopang sentimen positif program pemerataan listrik di Indonesia. Adapun sektor lain yang dipilih Mang Amsi adalah emas, ia merekomendasikan saham syariah ANTM, PSAB, MDKA, dan DKFT menarik untuk dikoleksi saat ini.
Baca Juga: Mang Amsi, dari guru madrasah di hutan belantara jadi investor saham syariah terkenal
Namun kalau mau hold lebih panjang, Mang Amsi lebih merekomendasikan saham syariah sektor konsumer yang tren sahamnya sudah mulai naik seperti ICBP dan INDF.
Kendati demikian Mang Amsi memberi catatan, rekomendasi yang disampaikan hanyalah panduan awal untuk berinvestasi. “Semua kembali lagi pada investor, sebab tidak semua saham cocok dengan cara berinvestasi seseorang,” pesannya.
Menurut Mang Amsi penting adanya trial and error untuk menemukan cara berinvestasi yang baik untuk diri sendiri. Ia menegaskan merugi dalam investasi itu wajar dan tidak ada rekomendasi yang salah karena yang menentukan beli atau jual adalah tangan kita sendiri. Jadi risiko ada di ujung jari kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News