CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.903   -78,00   -0,49%
  • IDX 7.257   -52,03   -0,71%
  • KOMPAS100 1.109   -7,98   -0,71%
  • LQ45 882   -4,85   -0,55%
  • ISSI 220   -1,57   -0,71%
  • IDX30 452   -2,51   -0,55%
  • IDXHIDIV20 543   -3,37   -0,62%
  • IDX80 127   -0,96   -0,75%
  • IDXV30 136   -1,38   -1,00%
  • IDXQ30 150   -0,98   -0,65%

Mandiri Sekuritas: IHSG bisa menuju 6.850 di tahun depan


Selasa, 29 Desember 2020 / 17:52 WIB
Mandiri Sekuritas: IHSG bisa menuju 6.850 di tahun depan
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 dinilai menjadi titik balik bagi pemulihan ekonomi di Indonesia. Oleh karenanya, PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai level 6.850. 

"Dengan pemulihan ekonomi dan reformasi kebijakan di Indonesia pada tahun depan, Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG akan mencapai 6.850 di akhir tahun 2021,” ungkap Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (29/12).

Ia menjelaskan, optimisme ketersediaan vaksin serta ekspektasi produksi, distribusi, pelaksanaan vaksinasi, dan penerimaan masyarakat di tahun 2021 diharapkan dapat mempercepat terjadinya herd immunity. Hal ini dapat memunculkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti normal. Pada akhirnya, daya beli masyarakat pun akan ikut meningkat. 

Baca Juga: Saham-saham perbankan dijual asing, hanya saham ini yang masih mencatat net buy

“Kami melihat ada enam katalis yang akan mendorong kenaikan pasar saham di Indonesia antara lain, pemulihan ekonomi yang didorong vaksinasi, normalisasi dengan konsolidasi industri pasca pandemi, likuiditas global dan domestik yang melimpah, suku bunga global yang rendah, kenaikan harga komoditas, serta dimulainya reformasi struktural pemerintah,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, perbaikan ekonomi global dan domestik akan menguntungkan saham-saham cyclical dan juga komoditas. Selain itu, konsolidasi industri berpotensi terjadi tahun depan, khususnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki struktur modal besar dan memungkinkan untuk ekspansi. 

Adrian juga menyoroti melimpahnya likuiditas domestik yang diharapkan akan meningkatkan sisi permintaan konsumsi jika vaksinasi sukses dilaksanakan di Indonesia. Sehingga, saham-saham yang merupakan proxy dari konsumsi domestik yang bersifat discretionary akan diuntungkan. 

Sementara dari global, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari suku bunga global yang rendah dan likuiditas yang masih berlimpah. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia masih sangat menarik, sehingga mendorong arus dana asing masuk ke Indonesia. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,94% pada Selasa (29/12) diiringi net sell investor asing

“Faktor terakhir adalah reformasi struktural pemerintah melalui Omnibus Law yang akan mengubah cara pandang investor asing terhadap Indonesia, dan juga berlangsungnya downstreaming di industri mineral yang akan berdampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia di kemudian hari," jelasnya. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, hal ini akan berdampak positif terhadap penguatan daya beli ke depan. Reformasi inilah yang membuat Indonesia berbeda ke depannya. 

Selanjutnya: IHSG melemah 0,94% ke 6.036 di akhir perdagangan Selasa (29/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×